1. Pemikiran Awal Peletakan Bentuk Negara Republik Indonesia.
Pada
tanggal 7 September 1944; di dalam Sidang Istimewa Teitoku Gikai (Parlemen
Jepang) ke 85 di Tokyo, Perdana Menteri Koiso
mengumumkan pendirian pemerintah Kemaharajaan Jepang tentang daerah
Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan untuk diberikan kemerdekaan di kemudian
hari. Hal ini terjadi karena kedudukan
Angkatan Perang Jepang sudah mulai terjepit, ketika Amerika mengambil
alih kepulauan Saipan pada bulan Juli 1944. Demikian juga dengan garis
pertahanan Jepang di Pasifik sudah mulai terancam. Menghadapi masa sulit seperti ini, pemerintah
militer Jepang di Jawa yang dipimpin oleh Kumakici Harada, pada tanggal 1 Maret
1945 mengumumkan pembentukan suatu badan yang bertugas menyelidiki persiapan
kemerdekaan yang kemudian di kenal dengan BPUPKI.
Sebelum melakukan sidang BPUPKI,
para anggota melakukan rapat di Taman Raden Saleh. Kesepakatan yang diambil
adalah mencari kesamaan paham yakni satu
Nationale Staat Indonesia. Bentuk kesepakatan ini adalah persetujuan bersama dan bukan suatu
kompromis. Oleh sebab itu dalam sidang
BPUPKI; Muhammad Yamin, Soepomo, dan
Soekarno menyampaikan bagaimana konsep dasar negara Indonesia. Soepomo beranggapan bahwa untuk mendirikan
Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat ; negara
harus berdasarkan atas ‘staatidee’; negara yang integralistik, negara yang
bersatu dengan seluruh rakyatnya. Negara adalah seluruh masyarakat, seluruh
rakyat Indonesia sebagai persatuan yang teratur dan tersusun. Sehingga individu
adalah suatu bagian organik dari ‘staat’ yang memiliki kedudukan dan
kewajiban tersendiri untuk turut menyelengarakan kemuliaan ‘staat’, tetapi ‘staat’ bukanlah suatu badan kekuasaan. Paham negara integralistik
bukan berarti negara tidak memperhatikan adanya golongan atau mempedulikan
manusia sebagai individu. Paham ini memiliki sifat ‘concreet dan reel’, tidak
meng-abstraheer segala keadaan. Jadi pemikiran Soepomo tentang
paham integralistik, mendudukkan negara sebagai
susunan masyarakat integral yang erat hubungan untuk semua golongan. [1] Memang
Soepomo menyadari adanya dua keinginan tentang bentuk negara dalam
pidatonya menekankan tentang adanya
pemikiran dari anggota-anggota ahli agama yang menganjurkan negara Islam, dan
sebaliknya Mohammad Hatta menganjurkan negara persatuan nasionalis yang
memisahkan urusan negara dengan urusan Islam sehingga bukan Negara Islam.
Selanjutnya
konsep asas dan dasar negara Indonesia dari Soekarno menekankan pada kesatuan
kebangsaan; dengan mengambil dasar
pemikiran Ernest Renan; ‘le desir d’etre ensemble’, adanya
kehendak akan bersatu, sekelompok manusia yang mau bersatu, yang merasa dirinya
bersatu; seperti pidato Soepomo; kemudian dasar pemikiran Otto Bauer; ‘eine
nation ist eine ausschilksals gemeinschaft erwachsene character gemeinschaft’,
atau bangsa adalah satu persatuan perangai yang timbul karena persatuan nasib,
dan dilengkapi oleh Soekarno dengan istilah satu ‘wetenshap’ yang disebutnya
dengan geopolitik. Soekarno menekankan Kebangsaan
Indonesia sebagai bentuk satu ‘nationale
staat’, satu Indonesia seluruhnya, kebangsaan
Indonesia yang bulat. Kebangsaan
Indonesia atau Nasionalisme yang bukan ‘chauvinisme’.
[2]
Soekarno beranggapan bahwa syarat
mutlak dari negara yang kuat adalah permusyawaratan,
perwakilan. Islam harus berusaha
memberikan perwakilan sebanyak-banyaknya dan Kristenpun harus berjuang
semaksimal mungkin untuk itu. Ketika
terjadi gesekan-gesekan maka gesekan tersebut akan membentuk rangkaian untuk saling
memahami. Sehingga dalam prinsip Ke-Tuhanan, Soekarno beranggapan bukan saja bangsa
Indonesia ber-Tuhan tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan
menurut keyakinannya masing-masing secara leluasa. Ke-Tuhanan yang berbudi
pekerti luhur. Untuk itu pengamalan
agama harus berkeadaban, hormat-menghormati satu dengan yang lain dengan
memperhatikan prinsip permufakatan, perwakilan.[3]
Nilai-nilai inilah yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara. Sebenarnya Sidang BPUPKI I ini merupakan ‘hearing’ tentang Dasar Negara dan Bentuk
Pemerintah dan Negara. Adapun penentuan
bentuk negara dan dasar negara dilakukan
dengan cara perhitungan suara. Bentuk Pemerintah dan Negara; 53 suara memilih
bentuk Republik dan 7 suara memilih Kerajaan. Dasar Negara; 45 suara memilih
dasar kebangsaan, dan 15 suara memilih dasar Islam.
1.1. Konsep Bentuk Negara
Dalam Piagam Jakarta.
Setelah BPUPKI selesai melakuan
Sidang, sebanyak 38 orang anggota melanjutkan pertemuan dan membentuk panitia
kecil yang terdiri dari 9 orang yakni Soekarno, Mohammad Hatta, A. A. Maramis,
Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, Haji Agus Salim, Achmad
Soebardjo, Abdul Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin. Pemikiran-pemikiran awal tentang perjuangan Indonesia, muncul lagi pada
waktu membahas tentang Piagam Jakarta.
Terdapat bipolarisasi tentang pergerakan rakyat Indonesia. Kelompok
pertama, beranggapan berawal dari Budi Utomo (kelompok nasionalis sekuler) ;
kelompok kedua, beranggapan berawal dari Sarekat Islam (kelompok nasionalis
Islam) ; dan kelompok ketiga, beranggapan berawal dari perjuangan yang
dilakukan oleh Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Baabullah, dan
sejenisnya.[4]
Pemikiran-pemikiran di atas ikut mempengaruhi dan mewarnai Piagam Jakarta.
Kekuatan pemikiran dari kelompok kedua sangat dominan. Hal ini dapat di lihat pada
alinea keempat, yang berbunyi : maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, yang
berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada : Ke-Tuhanan, dengan mewajibkan
menjalankan syaria’at Islam bagi pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab, dan seterusnya. Sebenarnya yang memberikan konsep tentang dasar negara di
dalam Piagam Jakarta adalah Muhammad Yamin dengan konsep lisan pada Sidang
BPUPKI. Namun Abdul Kahar Muzakkir memberikan alasan bahwa
Indonesia mayoritas beragama Islam, sehingga hukum dasar negara harus
berdasarkan syaria’at Islam. Perubahan
ini kemudian diterima sebagai bentuk kompromi, karena kelompok nasionalis
sebenarnya berbeda pendapat, termasuk A. A. Maramis sebagai Anggota Panitia 9
yang satu-satunya beragama Non Islam yakni Kristen. Untuk itu sekalipun sudah
melalui kompromi, namun Piagam Jakarta masih memiliki misteri sampai pada Sidang BPUPKI II.
Selanjutnya, tugas yang harus diselesaikan
oleh BPUPKI adalah Hukum Dasar Negara.
Dalam Sidang BPUPKI ke II; 10 Juli – 17 Juli 1945, menyusun pasal-pasal Undang-Undang
Dasar. Sebelum membahas tentang
pasal-pasal; yang dibahas terlebih dahulu adalah Preambule-nya yakni Piagam
Jakarta. Pada tanggal 11 Juli
Latuharhary menyatakan keberatan terhadap salah satu bagian dalam Piagam
Jakarta dengan alasan akan terjadi kekacauan misalnya terhadap adat-istiadat.
Namun keberatan ini disangkal oleh Haji Agus Salim bahwa tidak ada pertikaian
agama dengan hukum adat karena sudah selesai. Wongsonegoro dan Hosein
Djajadiningrat menganggap anak kalimat
pada sila pertama memungkinkan menimbulkan fanatisme. Oleh Abdul Wahid Hasjim
memberikan bantahan yang kuat bahwa fanatisme tidak akan mungkin karena tidak akan
ada pemaksaan untuk menjalankan syaria’at Islam bagi orang-orang Islam. Apalagi
Abdul Kahar Muzakkir, KH. Masjkur, Abikoesno Tjokrosoejoso, mengingatkan untuk
tidak mempersoalkan lagi Piagam Jakarta dengan alasan sudah melalui kompromi.
Bahkan Kiai Ahmad Sanusi ingin menghilangkan kata ‘bagi pemeluk-pemeluknya’
yang di dukung oleh Ki Bagus Hadikusumo. Di sini terlihat perbedaan pendapat
antara Ki Bagus Kusumo dengan Soekarno. Pemikiran yang terakhir ini lebih
ekstrim lagi. Sehingga Radjiman sebagai
Ketua BPUPKI bertanya apakah diperlukan pemungutan suara atau tidak, dan
Abikoesno menjawab tidak perlu karena telah terjadi kompromi antara golongan
Islam dengan golongan nasionalis tentang Piagam Jakarta sehingga Piagam Jakarta
disebut Muhammad Yamin sebagai ‘Jakarta
Charter’ dan Sukiman sebagai ‘Genteleman’s Agreement’. Adapun
pemikiran dan posisi Soekarno tentang
Piagam Jakarta ini bersinggungan dengan prinsip kebangsaannya, dan dapat di ikuti pada kata-katanya sebagai
berikut : ‘…Saya minta dengan rasa menangis, rasa menangis, supaya sukalah
saudara-saudara menjalankan offer ini kepada tanah air dan bangsa kita……Saya
harap, Paduka Tuan yang mulia suka mengusahakan supaya sedapat mungkin dengan
lekas, mendapat kebulatan dan persetujuan yang sebulat-bulatnya dari segenap
sidang untuk apa yang saya usulkan tadi itu’. [5] Soekarno
sangat memahami posisi dari para patriot seperti Latuharhary dan Maramis. Oleh
sebab itu Piagam Jakarta sebagai sumber dasar hukum, melalui perjuangan yang
panjang dan pada akhirnya gagal sebagai sumber dasar hukum negara.
Pada pasal 4 dan pasal 28 yang diajukan pada tanggal 13 Juli 1945; pasal 4 tentang Presiden Indonesia adalah
orang Indonesia asli dan beragama Islam, dan pasal 28 ayat 1 tentang Negara
berdasarkan Ke-Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syaria’at Islam bagi
pemeluknya, menjadi bahan diskusi yang sangat alot juga. Sukardjo Wirjopranoto
mengkaitkan dengan Pasal 27 yakni segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, yang tidak sejalan dengan pasal 4.
1.2. Bentuk Negara
Berdasarkan UUD 1945.
Pada tanggal 17 Agustus 1945
Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Sore
harinya seorang Opsir Kaigun bertemu
Mohammad Hatta menyampaikan tentang
keberatan dari wakil-wakil Kristen Protestan dan Katolik yang sangat
keberatan dengan anak kalimat dalam Pembukaan UUD. Untuk itu pagi-pagi sebelum
sidang PPKI dimulai pada tanggal 18 Agustus 1945, Mohammad Hatta mengajak Ki
Bagus Hadikusuma, Abdul Wahid Hasjim, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Hasan
melalukan rapat pendahuluan untuk membicarakan perbedaan yang sangat prinsip
antara golongan nasionalis dan agama. Oleh sebab itu 4 usulan perubahan yang
disampaikan Mohammad Hatta dalam Sidang PPKI akhirnya disetujui secara
bulat. Usulan perubahan adalah :
1. Kata
‘Mukadimmah’ diganti dengan ‘Pembukaan’.
2. Dalam
Preambule (Piagam Jakarta), anak kalimat ‘berdasarkan pada Ke-Tuhanan, dengan
mewajibkan menjalankan syaria’at Islam bagi pemeluknya’ diubah menjadi
‘berdasar atas Ke-Tuhanan Yang Maha Esa’.
3. Pasal
6 ayat 1,’ Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam’, kata ‘dan
beragama Islam’ dicoret.
4. Sejalan
dengan perubahan yang kedua di atas, maka pasal 28 ayat 1 menjadi ‘Negara
berdasarkan Ke-Tunahan Yang Maha Esa’ sebagai pengganti dari ‘Negara berdasarkan Ke-Tuhanan, dengan
mewajibkan menjalankan syaria’at Islam bagi pemeluknya’. [6]
Perubahan
yang dikemukakan oleh Mohammad Hatta merupakan perubahan yang sangat penting
bagi penyatuan sebagai suatu bangsa dan negara. Selain itu di dalam Pembukaan
UUD 1945 yang dahulunya Piagam Jakarta mendapat sorotan tajam dari pihak Hindu;
I Gusti Ktut Pudja, dan di dukung oleh pihak Kristen yakni Latuharhary bersama
Sam Ratulangie. Sorotannya pada alinea ke tiga yang berbunyi ; Atas berkat
Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, diganti
dengan ‘Tuhan Yang Maha Kuasa’; dan disetujui, tetapi ternyata kalimat tersebut
tidak diganti. Kemudian Soekarno; alinea
ke empat tentang ‘Hukum Dasar’ diganti menjadi ‘Undang-Undang Dasar’, karena
terkait dengan hukum negara yang dianggap berpotensi dilakukakan hukum agama. Pada
alinea ke empat juga; tentang sila pertama, seperti yang kemudian diusulkan
oleh Mohammad Yamin di atas. Kemudian
tentang pasal 17 ayat 1, Moehammad Hassan minta agar Kabinet adalah Kabinet
Indonesia, di dalamnya termasuk
orang-orang dari luar Jawa.[7]
Pembukaan UUD 1945 menjiwai batang
tubuh UUD 1945, sehingga berdasarkan UUD 1945 bentuk Negara Indonesia adalah
:
1.
Pasal 1 ayat 1; Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Ayat
2; Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
2.
Pasal 28; Kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan
Undang-Undang.
3.
Pasal 29 ayat 1; Negara
berdasar atas Ke-Tunanan Yang Maha Esa.
Ayat 2; Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.[8]
1.3.
Bentuk Berdasarkan
Pancasila
Daftar Pustaka
Anshar,
Endang, Saifuddin; Piagam Jakarta 22 Juni 1945 Dan Sejarah Konsensus Nasional Anatara
Nasionalis Islam Dan Nasionalis ‘Sekular’ Tentang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 – 1959, Tesis di Institute of Islamic Studies McGill
University, Montreal, Canada pada tahun 1976, Bandung : Penerbit Pustaka-Perpustakaan Salman ITB
Kansil, C. S. T; Pancasila Dan Undang-Undang Dasar
1945, Jakarta : Pradnya
Paramita, 1999
Panitia Nasional Peringatan
Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 – 1 Juni 1964, Camkan Pancasila,
Jakarta, 1964
Muhammad Yamin; Proklamasi Dan Konstitusi
Republik Indonesia, Jakarta : Jembatan 1952
Panitia Nasional Peringatan Lahirnya Pancasila
1 Juni 1945 – 1 Juni 1964, Camkan Pancasila,
Jakarta
Jakarta
Sekerteriat Negara Republik Indonesia; Risalah
BPUPKI, PPKI, Jakarta 1995
[1] C. S. T. Kansil, Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta : Pradnya Paramita, 1999, hal. 96 -
98
[2] Panitia Nasional Peringatan Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 – 1 Juni
1964, Camkan Pancasila, Jakarta, 1964, hal. 18 - 24
[3] Idem, hal. 25 - 30
[4] Endang Saifuddin Anshari; Piagam Jakarta 22 Juni 1945 Dan Sejarah Konsensus
Nasional Anatara Nasionalis Islam Dan Nasionalis ‘Sekular’ Tentang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 – 1959, Tesis di Institute of Islamic Studies
McGill University, Montreal, Canada pada tahun 1976, Bandung : Penerbit Pustaka-Perpustakaan Salman ITB, 1981, hal. 4
- 5
[5] Ibid; hal. 38
[6] Ibid, hal. 42 - 43
[7] Sekerteriat Negara Republik Indonesia; Risalah BPUPKI, PPKI,
Jakarta 1995, hal. 435.
[8] Muhammad Yamin; Proklamasi Dan Konstitusi Republik Indonesia,
Jakarta : Jembatan 1952, hal. 189 - 198
Konflik jakarta charter dan 4 usulan M.Hatta.
BalasHapusEko fitriyanto
Kls 6 12.1G selasa malam 18.30
Menurut saya hukum negara indonesia memang tidak bisa hanya menggunakan syariat islam, karena negara indonesia terdiri dari beberapa pulau,suku,ras dan pemeluk agama yang berbeda-beda. oleh sebab itu jika piagam jakarta menghasilkan bentuk dasar negara dengan syariat islam, di khawatirkan akan terjadi konflik dan indonesia akan terpecah belah. sebab itu pentingnya Ke-Bhineka-an untuk pilar bangsa indonesia.
BalasHapusWiwit Murniasih
Kelas : 612.1G
Hari : Selasa malam
Jam : 18.30
Dalam menyikapi permasalahan yang muncul dan berpotensi menimbulkan perpecahan di kemudian hari, saya sangat setuju dengan di adakan rapat PPKI pada tanggal 18 agustus 1945. Yang bertujuan untuk menyatukan golongan Nasionalis dengan golongan Agamis, guna mewujudkan Indonesia yang merdeka berdaulat, meskipun di dalam nya terdapat keberagaman agama, suku dan ras. Buk, untuk blog nya perlu di kembang kan lagi, mengingat generasi muda sekarang ini kurang begitu paham dan mengerti akan arti dan filosofi pancasila pada khusus nya dan sejarah pada umum nya! Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenang dan tahu akan sejarah negaranya, thanks buk untuk ilmu yang di bagikan!
BalasHapusTueng Kurniawan
Kelas: 612.1G
Hari: Selasa
Jam: 18.30
Terima kasih banyak bu Devi, blog ini mengingatkan kita bahwa dalam mengambil suatu keputusan bersama harus dibicarakan secara baik2 salah satunya adalah dengan cara bermusyawarah, yang mana dari generasi sebelum kitapun ternyata sudah menerapkannya.
BalasHapusDari blog ini kita juga bisa melihat betapa kentalnya jiwa Persatuan dan Kesatuan dari generasi sebelum kita, dan tugas kita sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa adalah tetap bersatu padu mempertahankan Persatuan dan kesatuan Indonesia. Dari hal kecil saja, misalnya dengan tidak membeda-bedakan agama, suku, bahasa & ras.
Terima kasih, sekian dari saya.
Kristina Rohsaryati
612.1G
Selasa, 18.30
Menurut saya kesepakatan kebhinekan dalam negara indonesia bahwa memang negara indonesia tidak bisa menggunakan syariat islam dalam membangun negara republik indonesia.Dikarenakan negri ini memiliki berbagai agama,suku,budaya dan adat istiadat yang berbeda sehingga diperlukan persatuan dan kesatuan dari seluruh rakyat indonesia baik individual dan golongan yang berdasarkan bhineka tunggal ika.
BalasHapusSeptiani
612.1G
Selasa,18.30
piagam jakarta sebenarnya merupakan gentlemen's agreement dari bangsa ini. sayang, kalau generasi selanjutnya justru mengingkari sejarah.
BalasHapusTerima kasih banyak ibu Devi, blog ini sangat berguna untuk mengingatkan kembali atau mengulang kesadaran konteks berbangsa dan bernegara. kesadaran ini sangat penting untuk mengingat dan menyadari kembali tujuan bersama membangun indonesia yang di sepakati sejak 17 agustus 1945.
Hemor Medangge
612.1G
selasa,18.30
Terima kasih bu devi , setelah saya baca dari blog ini saya jadi mengerti betapa penting nya musyawarah dalam mengambil suatu keputusan di mana kita harus saling menghargai pendapat seseorang dengan pendapat orang lain nya agar tercipta nya kesepakatan bersama.
BalasHapusLukman hakim
612.1G
Selasa,18.30
suatu keputusan tdk dapat di ambil dengan melihat mayoritas dan minoritas penduduk melainkan pertimbangan yg matang dan harus saling menghargai
BalasHapuskemerdekaan indonesia adalah hasil perjuangan para pahlawan pejuang kemedekaan
dan para pejuang tdk hanya dari golongan orang-orang islam saja maka keputusan ber bhieka adalah keputusan yg paling tepat
hendriansyah
612,1G
selasa, 18.30
jika pemikiran tokoh-tokoh dahulu lebih mementingkan musyawarah yang mufakat tentu seharusnya pemimpin yang sekarang seperti dahulu yang lebih mementingkan bhineka tunggal ika di bandingkan dengan kepemtingan pribadi
BalasHapusbusron karim
612,1g
selasa malam
18,30
menurut isaya keBhinekaan itu cocok dengan negara indonesia,karena di negara ini terdapat berbagai ke aneka ragaman suku bangsa dan bahasa,maka saya sangat setuju dengan keputusan para pejuang zaman dulu,yang telah merangkai suatu susunan dasar negara yang baik dan benar.dengan asas ke Bhinekaan semua suku dan budaya dapat menjadi satu,serta dapat berpegang teguh pada dasar pancasila,karna pancasila adalah dasar negara yang wajib kita patuhi serta kita amal kan pada kehidupan kita masing-masing.
BalasHapussekian dari saya.
Ahmad rusda ma'ruf
612.1G
selasa,18.30
Assalamu'alaikum
BalasHapusmaaf sebelumnya, mungkin pendapat saya sedikit berbeda dengan yang lain. Mungkin bagi sebagian Ulama yg menginginkan Syariat Islam di negara ini beranggapan, pada dasarnya Syariat Islam itu akan melindungi semua umat beragama. Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (TQS. al-Anbiya [21]: 107). Dalam hukum Islam warga negara non-Muslim berhak memperoleh perlakuan yang sama dan tidak boleh ada diskriminasi antara Muslim dan Non-Muslim. Kedudukan warga negara non-Muslim diterangkan Rasulullah dalam sabdanya: “Barangsiapa membunuh seorang mu’ahid (kafir yang mendapatkan jaminan keamanan) tanpa alasan yang haq, maka ia tidak akan mencium wangi surga, bahkan dari jarak empat puluh tahun perjalanan sekali pun”. Tetapi apapun itu MARI KITA JUNJUNG BHINEKA TUNGGAL. TETAP BERSATU DALAM PERBEDAAN DAN JANGAN TERPECAH BELAH BANGSA INDONESIA. Jika ada yg kurang berkenan dengan komentar saya, saya mohon maaf yg sebesar besarnya.
wassalam
AHMAD FATONI
612.1G
SELASA , 18.30
Saya kurang setuju dengan alasan yg diberikan oleh abdul kahar muzakkir selaku panitia kecil yg memeberi alasan karena Indonesia mayoritas beragama Islam sehingga hukum dasar negara harus berdasarkan syaria’at Islam, karena bagaimanapun di Indonesia bermacam macam suku bangsa dengan begitu akan menimbulkan perselisihan atau konflik , seperti anggapan dari soekarno dalam prinsip Ke-Tuhanan, Soekarno beranggapan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan menurut keyakinannya masing-masing secara leluasa. Dengan begitu Indonesia akan erat hubungan dengan semua golong tetapi balik lagi kepada pemimpinnya untuk menjadikan rakyat Indonesia sebagai persatuan yang teratur dan tersusun.
BalasHapusMUSTIKA DEWI
612.1G
Selasa,18.30
Saya setuju dengan hal itu bu, di Indonesia kita tidak bisa menerapakan Undang-Undang Syari'at Islam Karena diIndonesia kita memiliki banyak Agama. Seharusnya Syari'at Islam itu bukan dijadikan Undang-Undang tapi seharusnya menjadi peraturan pada ajaran agama Islam saja. Kita di Indonesia juga harus menghargai agama lain karena kita sama-sama merdeka di Indonesia kalau kita saling mengerti maka kita tidak akan bersatu.
BalasHapussaya setuju bu..
BalasHapuskarna untuk membangun pondasi indonesia yang kuat diperlukan kerjasama antar masyarakatnya.. tanpa membeda-badakan suku, budaya, bahasa dan agamanya...
karna yang terpenting adalah kesatuan indonesia..
bukan bangsanya yang bergama melainkan manusia-manusianya..
Dafitanti Cusarsany
Selasa 18.30 612.1G
Menurut saya semangat beragama mungkin wajib menjadi landasan setiap masyarakat dalam kehidupan sehari hari,tetapi kita juga harus ingat bahwa agama tidak bisa dijadikan sebagai suatu landasan negara.karena dalam suatu negara bisa terdiri dari beragam agama.
BalasHapusSekian dari saya
Siti amelia
612.1G
Selasa,18.30
Menurut saya, dengan adanya pemikiran permusyawarahan yang menganjurkan negara ini sebagai negara persatuan nasionalis. Dimana di negara Indonesia ini terdapat banyaknya suku, agama, adat istiadat yang berbeda-beda maka diharuskan adanya musyawarah yang mufakat. Agar tidak terjadinya perselisihan satu sama lain yang dapat menimbulkan konflik di negara indonesia.
BalasHapusSehingga Indonesia dapat mencapai kesepakatan Ke-Bhineka-an.
Ahmad Didin Tajudin
612.1G
Selasa, 18.30
Hasil yang dapat saya simpulkan dari blog ibu Devistany, Bahwa negara Indonesia memang tidak bisa disebut dengan "Negara Islam", karena didalamnya terdapat banyak agama, ras dan suku yang berbeda-beda. Sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan banyaknya perbedaan pendapat dan terjadi kesalahpahaman.
BalasHapusDan memang perubahan yang sangat penting dari usulan Mohammad Hatta dalam sidang PPKI yang banyak mengganti kata dan pada akhirnya memiliki arti dan tujuan yang sama demi menyatukan suatu bangsa dan negara. Karena negara kita adalah negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terima kasih.
Diana Ayu Santika
612.1G
Selasa, 18:30
saya sangat kagum tentang apa yg ada di dalam pemikiran Soepomo tentang paham integralistik,yang mendudukkan negara sebagai susunan masyarakat integral yang erat hubungan untuk semua golongan. meskipun Soepomo menyadari adanya dua keinginan tentang bentuk negara dalam pidatonya yangmenekankan tentang adanya pemikiran dari anggota-anggota ahli agama yang menganjurkan negara Islam, dan sebaliknya Mohammad Hatta menganjurkan negara persatuan nasionalis yang memisahkan urusan negara dengan urusan Islam sehingga bukan Negara Islam. karena di indonesia bukan hanya agama islam.
BalasHapusTerimakasih.
Wulan Yulianingsih
612.1G
Selasa, 18:30
hak dan kebebasan negara tidak hanya memperoleh kekuasaan dan menyelenggarakan kekuasaan itu saja, tetapi yang lebih penting menjalin dan memelihara hak dan kebebasan rakyat termasuk memilih agama yang akan dianutnya.
BalasHapusTerimakasih.
Putri Amelia
612,1G
Selasa,18:30
Kesimpulan yang saya ambil dari blog ini, negara Indonesia terbentuk atas dasar kesepakatan bersama dari semua kelompok, dimana didalamnya tidak ada unsur pemaksaan dari kelompok mana pun. Sehingga negara Indonesia membebaskan masyarakatnya untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Walaupun, negara Indonesia mayoritas beragama islam
BalasHapusrion suryanata 1G
selasa, 18.30 WIB
setelah saya baca jadi negara indonesia td menganut unsur pemaksaan dan negara indonesia terbentuk atas perundingan dengan dinamakan sidang BPUPKI negara indonesia boleh memilih agama atas kepercayaanya masing"
BalasHapusabdul rohman
selasa 18,30 wib
Setiap Negara yang berdaulat secara penuh pasti memerlukan ideologi sebagai Dasar Negaranya, demikian pula dengan sejarah terbentuknya Indonesia sebagai negara berdaulat sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945, Maka Dasar Negara pun mutlak untuk segera di tetapkan. Dan berbagai masukan - masukan dari panitia dengan melihat kondisi beragamnya Suku Agama dll maka di sepakatilah Dasar Negara Indonesia adalah PANCASILA Seperti sekarang ini.
BalasHapusRumayulisa
612, 1G
selasa, 18.30
Inti'a kita harus menghargai kebhinekaan utk mencapai tujuan nasional, dgn Pandangan hidup bangsa indonesia yg d jdikn pedoman hidup bangsa indonesia dlm mencapai kesejahteraan lahir dan bathin meskipun dlm masyarakat yg heterogen (beraneka ragam).
BalasHapusNuri Nurmaliasari
612.1G
Selasa, 18.30
Karena negara indonesia itu terdiri dari berbagai macam agama. Supaya kesatuan tetap terjaga jadi benar atas usulan ke-Tuhanan dgn mewajibkan menjalankan syari'at islam bagi pemeluknya tersebut diganti dengan keTuhanan YME. Bahwa segala persoalan akan membuahkan hasil yang baik, maka harus dilakukan secara musyawarah.
BalasHapusTri Ernawati
612.1G
Selasa, 18.30
Terima kasih Bu
BalasHapussetelah saya baca blog ini, saya jadi mengerti bahwa dalam mengambil keputusan bersama harus di musyawarahkan . dan sayapun mengerti tentang hukum-hukum yang ada di negara indonesia.
Nama: Tri wulan sari
Kelas: 612.1G
Selasa,18.30
Musyawarah untuk mufakat adalah contoh ke demokrasian indonesia dalam pengambilan suatu keputusan, hal tersebut telah di lakukan para pendiri bangsa ini saat perumusan pancasila dan sampai saat ini masih digunakan dalam kehidupan bernegara. Contoh nya perumusan undang2 oleh anggota DPR
BalasHapusRenaldo Ardika
612.1G
Selasa, 18.30
Salah satu masalah tentang kemerdekaan atau rancangan pancasila dan dasar negara ialah tentang agama, karna tidak mudah untuk menyatukan masyarakat, pulau, dan lainnya, karna setiap manusia itu berbeda dan perbedaan juga selalu menjadi masalah, oleh sebab itu ada nya bhineka tunggal ika, pancasila, dan UUD, juga serta musyawarah itu menjadi solusi untuk semuanya .
BalasHapusTerima kasih, menurut saya blog ini sangat berguna dan memberitahukan saya apa artinya pancasila, apa artinya bhineka tunggal ika, dan sejarah tentang kemerdekaan .
Semoga tulisan ini dapat membuat kita mencontoh para pendiri bangsa dalam hal toleransi antar umat beragama,suku dan ras.
BalasHapusRudy
Senin 23.30
Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari berbagai suku dan agama.sehingga dalam perumusan dasar negara pun para pendiri bangsa ini sangat menitikberatkan pada kebhinekaan.sehingga tidak akan memunculkan konflik untuk para generasi penerusnya.
BalasHapusterimakasih ibu Devy,blognya memperluas wawasan saya
Hery hermawan
622.1F
Senin
20.00
Meskipun penduduk di Indonesia ini mayoritas muslim,akan tetapi Indonesia bukanlah negara muslim.Melainkan negara kesatuan.Karena,di Indonesia terdapat beragam Suku,Ras dan Agama yang berbeda.Sehingga diharuskan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk selalu bersikap ramah,toleransi dan saling menghargai satu sama lainnya.Agar negara ini bisa menjadi negara kesatuan yang rukun.Serta terhindar dari berbagai konflik yang diakibatkan oleh perbedaan pendapat dan keterpaksaan yang dapat memecah belah antar suku dan agama. Trimakasih...
BalasHapusNeneng yuniasari
612.1G
Selasa,18:30
indonesia adalah masyarakat yang heterigen(beraneka,suku,budaya,agama ras)akan tetatp indonesia adalah negara kesatuan.untuk itu bineka tunggal ika diperlukan untuk memnyatukanya supaya bisa mencapai kemerdekaan yg sesungguhnya
BalasHapusISTATIK ZUMAROH
612.1G
SELASA,18,30
Sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita sebagai generasi muda harus merawat keBhinekaan itu sendiri.Bukan malah menebar kebencian. Dengan menjalankan praktek KeBhinekaan dgn baik dan benar,ketahanan nasional kita akan semakin tangguh.
BalasHapusTitin Ardiyanti
612.1G
Selasa, 18.30
menurut saya, kesepakatan dalam berbhineka dalam negara kita adalah hal yang paling benar, jika kita tinjau dari sebelum indonesia merdeka para pejuang itu bermacam suku, budaya dan agama, jadi sangat tidak teranggap adil jika negara menganut hukum islam saja tanpa memikirkan pejuang yang beragama lainnya, sedangkan mereka juga berjuang dalam kemerdekaan indonesia.
BalasHapusSiti Sutinah
612.1G
selasa, 18.30
Saya jadi paham Setelah BPUPKI selesai melakuan Sidang, sebanyak 38 orang anggota melanjutkan pertemuan dan membentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang yakni Soekarno, Mohammad Hatta, A. A. Maramis, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, Haji Agus Salim, Achmad Soebardjo, Abdul Wahid Hasjim, dan Muhammad Yamin. Pemikiran-pemikiran awal tentang perjuangan Indonesia, muncul lagi pada waktu membahas tentang Piagam Jakarta. Terdapat bipolarisasi tentang pergerakan rakyat Indonesia.
BalasHapusSutarno
612.1G
Selasa,07.00
Musyawarah untuk mencapai mufakat yang dikemukakan oleh Soekarno lah yang dianut saat dilaksanakannya sidang BPUPKI I & II dalam penentuan Bentuk dan Dasar Negara dan juga penyusunan Undang-undang Dasar negara Indonesia.
BalasHapusSaat penyusunan Undang-undang Dasar sempat terjadi perubahan/amandemen dikarenakan dari pihak wakil-wakil Kristen Protestan dan Katolik merasa diberatkan dengan anak kalimat dalam Pembukaan UUD tsb.
Disitulah adanya demokrasi yang dianut oleh negara kita hingga saat ini,dimana kita bisa menyuarakan hak kita untuk menentukan pembentukan negara ini menjadi lebih baik.
Tapi,saya pribadi menilai jiwa pemuda-pemuda kita di zaman modern seperti ini semakin jauh dari jiwa Pancasila dan adat ketimuran,yang lebih condong ke arah gaya hidup dunia Barat.
Sekian,
Terima kasih
M. Rendho Shanjaya
612.1G
Selasa, 18.30
Saya setuju ketika ketika para tokoh tokoh besar mempermusyawarakan membentuk atas negara indonesia dengan cara mempersatukan ke bhinekaan walaupun indonesia ini banyak perbedaan agama, budaya, adat istiadat dan kebiasaan dengan adanya musyawara indonesia dapat bersatu agar tidak terjadi perselisihanan antara satu sama yang lain.
BalasHapusMuhamad simon
612:1G
11:20
Saya Setuju,karena di Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika dengan berbeda-beda agama, ras, adat ataupun pendapat, kita tidak bisa memutuskan salah satunya saja jika belum ada kata mufakat, dan yang terpenting dari perbedaan tersebut negara ini semakin harmonis dan selalu berpedoman pada dasar negara Indonesia.
BalasHapusMerlin Mayhendri
612:1G
SELASA 18.30
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPerjuangan yang sungguh luar biasa dari tokoh - tokoh tersebut sehingga dapat menyatukan ke dalam ke - bhineka - an. Walaupun berbeda suku, agama, ras dan adat istiadat tetapi tetap satu. Melalui hasil musyawarah tersebut maka terwujudlah bentuk negara berdasarkan UUD 1945.
BalasHapusJajang Sutija
Setalah membaca blog ibu Devy dapat saya simpulkan bahwa seperti yang dikatakan oleh Soekarno syarat mutlak dari negara yang kuat adalah permusyawaratan, perwakilan. Negara adalah seluruh masyarakat, seluruh rakyat Indonesia sebagai persatuan yang teratur dan tersusun dan bukanlah suatu badan kekuasaan.Mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama Islam,oleh sebab itu Islam harus berusaha memberikan perwakilan sebanyak-banyaknya begitu juga agama yang lain harus berjuang semaksimal mungkin untuk itu.kita sebagai generasi penerus wajib menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika serta UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.
BalasHapusRina Anjelita
612:1K
Selasa, 23.10
pelajaran yang dapat saya ambil setelah membaca pembahasan di atas , selain sejarah tentang Indonesia tetapi kita juga di ajarkan tentang bertoleransi beragama , banyak tokoh agama yang ingin meggunakan dasar hukum syariat islam , namun kita tidak boleh egois karena disekeliling kita banyak yang memeluk agama lain , jadi kita harus saling menghormati dan bersatu untuk membangun indonesia , sesuai dengan BHINEKA TUNGGAL IKA
BalasHapusRANDO AGUSTIAN
612:1F
Btpa sulitnya mmprstukan prdaan dmn suku, ras, agma dan kultur budya yg brbda mnjdi pmicu sulitnya untuk mmprstuka suatu negara. Hingga trbntuknya suatu kspakatan dan smua mnytujui nya. Menjdikan pancsila dan UUD 1945 sbgai dsar negara dan ke Bhinekaan mnjdi pmersatu semua prbdaa yg ada.
BalasHapusSEPTI NURMINAH
1K
Indonesia adalah negara kebangsaan yang religius. Indonesia mendasarkan gagasan filsafatnya pada Pancasila, yang menjadi idiologi hidup berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila sendiri bersumber dari kebenaran-kebenaran falsafati, yang dihidupi oleh Bangsa Indonesia, salah satunya adalah agama. Oleh karena itu, setiap warga negara haruslah saling menghormati dan menghargai. Terimakasih.
BalasHapusTashyana Fauziah Vem Wina
Slamat siang ibu sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih atas blog yang sudah ibu tulis ini , sebenarnya plajaran pancasila ini sudah pernah saya pelajari ditingkat smp tentang batang tubuh ,piagam jakarta,akan tetapi karna saya kurang serius jadi harus kembali lebih serius untuk memahaminya. Saya gregetan pada sila ke 5 yang berbunyi " keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia" menurut saya pada sila ini dimana tanggung jawab pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial menghapus jurang kemiskinan meniadakan diskriminasi dan sebagainya. tetapi sangat disayangkan banyak pihak'' tertentu yang menyalah gunakan anggaran pemerintah,menaikan harga'' sembako yang begitu tinggi sehingga menambah tingkat kemiskinan.
BalasHapusMartilouvea Triwibowo
622.akt.1F
Senin,20:00
Maaf bu sebelumnya kalau komentar saya salah ...
BalasHapusKesimpulan saya..
Pada dasarnya pemikiran 3 tokoh yaitu: Moh yamin,soepomo dan soekarno sama, mereka mengambil landasan nilai atau pancasila dari adat istiadat,kebiasaan masyarakat dan kepribadian masyarakat. Pancasila disahkan pada tanggal 1 juni tapi isi dari pancasila itu belum disahkan. Lalu bpupki mengadakan sidang tentang piagam jakarta atau dasar negara akan tetapi piagam jakarta gagal disahkan pada tanggal 22 juni karna hukum islam tapi piagam jakarta diberlakukan kepada jakarta dan sekitarnya saja.lalu bpupki mengadakan sidang yang merubah namanya menjadi ppki yang menentukan hukum dasar tertulis, yaitu: UUD 45 dan pada akhirnya piagam jakarta yang tadinya gagal lalu diambil kembali untuk dijadikan pembukaan UUD 45 tapi piagam jakarta dirubah isinya agar sinkron dengan pasal-pasal tersebut..
Sekian,
Terima kasih bu blognya sangat bermanfaat untuk pembelajaran.
Sholikhatun nuffusiah
622 1G
Senin,18.30-20.00
setelah saya membaca, saya meyimpulkan bahwa pemikiran soepomo,moch.yamin dan soekarno,Indonesia adalah negara kesatuan yang penuh dengan keragaman. Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan, dll. Namun Indonesia mampu mepersatukan bebragai keragaman itu sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” , yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
BalasHapusmaka kita sebagai warga indonesia jangan terpecah belah oleh bangsa yang lainnya
terima kasih
Haerul Tamimi
622. 1G
senin,18.30-20.00
terimakasih sebelumnya atas materinya dari blog bu devi ini
BalasHapusmenurut saya untuk membentuk suatu negara di perlukan dasar negara sebagai alat pemersatu bangsa yang mana kita ketahui indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ragam budaya ,ras,agama,suku,tentunya dari keberagaman itu cukup sulit untuk membentuk suatu negara dan itu lah yang mendasari di bentuk dasar negara sebagai alat pemersatu bangsa yang di sebut pancasila
terimakasih
Nur Afni Wijaya
622.1f (akuntansi)
senin,20.00
Pendapat saya tentang pancasila adalah sebagai dasar Negara dan ideologi nasional bahwasannya menjelaskan tentang :Pancasila dalam pendekatan filsafat
BalasHapusMenurut saya pancasila dalam pendekatan filsafat mempunyai ciri yaitu filsafat secara personal dengan cara pandang ideal secara pribadi untuk mengarungi kehidupan dan bersifat humanis karena berhubungan dengan diri sendiri , dengan tujuan menyatakan bahwa pancasila dalam pendekatan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mendalam mengenai pancasila.Makna pancasila sebagai dasar Negara Menurut saya makna pancasila sebagai dasar Negara yaitu Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai dasar filosofis untuk menata dan mengatur penyelenggaraan negara. Implementasi pancasila sebagai dasar Negara.Menurut saya implementasi pancasila sebagai dasar Negara yaitu Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) indonesia merupakan azas dari kerohanian tertib hukum , dan harus di mengerti dan diamalkan di dalam kehidupan sehari hari dalam bermasyarakat.Makna Pancasila sebagai ideologi nasional.
Menurut saya makna pancasila sebagai ideologi nasional secara singkat dapat disimpulan bahwa Pancasila sebagai Ideologi Nasional berfungsi sebagai tujuan atau cita-cita dari bangsa Indonesia serta sebagai sarana pemersatu bangsa. Makna Ideologi Pancasila yaitu sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selanjutnya bagaimana cara kita mengamalkan pancasila di dalam kehidupan sehari – hari itu tergantung pada personal masing masing yang memang sudah betul paham dengan arti pancasila.
NAMA : YESSIE NABELLA PERMATA SARI
KELAS : 1K (MANAGEMENT)
RABU, 07.35
Semangat para pendiri negara kita memang harus selalu ditanamkan dalam jiwa generasi selanjutnya. Dengan semangat para pemikir seperti Bung Karno dan Hatta .
BalasHapusNama ;Yogi Pratiwi
Kelas : 1k ( Management )
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPada umumnya kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh paham agama dan aliran-aliran filsafat yang terdapat dalam masyarakat itu. Hal ini menimbulkan perlbagai kepentingan-kepentingan dalam masyarakat, baik di lapangan sosial ekonomi maupun politik dan kebudayaan. Tetapi menurut paham saya, juga dalam hal ini kiranya adasuatu persesuaian paham. Selain dari pada persatuan bangsa haruslah ada persatuan pendirian bahwakehidupan masyarakat harus didasarkan atas hukum dan moral dan ditujukan kepada kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat.Masyarakat di zaman yang lampau bersifat kolonial, artinya ia dipengaruhi oleh kekuasaan bangsa asing. Masyarakat pada dewasa ini sedang mencari bentuknya sendiri, yang cocok dengan sifat dan dan watak bangsa Indonesia yang telah merdeka.
BalasHapusApa yang dibentangkan tentang negara dan bangsa berlaku pula bagi masyarakat dengan lapisan-lapisan dan golongan-golongannya. Masyarakat harus mempunyai dasar dan tujuan, kalau masyarakat itu hendak berkembang dengan sehat. Haruslah ada persesuaian paham mengenai dasar dari masyarakat.Negara Indonesia tidak dapat berjalan terus dan hidup kekal bila dalam jiwa tiap warga negara tidak tinggal menyala-nyala perasaan dan keinsyafan kebangsaan Indonesia. Satu kali dan untuk selama-lamanya kita harus menetapkan dalam pikiran dan hati kita, - dan hal ini harus terjalin dalam segenap pandangan dan tindakan-tindakan kita: “Indonesia mempunyai pelbagai suku-suku bangsa, tapi semua suku-suku bangsa itu merupakan satu bangsa jua, dari Sabang sampai Merauke: “Bhinneka Tunggal Ika.” Meskipun suku-suku bangsa ini tidak mempunyai suatu tingkat kebudayaan yang sama, tapi tiap suku mempunyai talenta corak tersendiri. Jika suku-suku bangsa ini diibaratkan bunga dan bunga-bunga itu dipersatukan, maka ia akan merupakan suatu karangan bunga yang indah permai.
Moh Afif
612.1f
managemen
Selamat siang ibu.
BalasHapusTerima kasih sebelumnya untuk blog yang ditulis oleh bu devi.
Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan indonesia dimana semboyan itu digunakan untuk menyatukan semua suku-suku yang ada di indonesia menjadi satu.
Bhineka Tunggal Ika memliki arti yaitu walaupun berbeda-beda tetap satu juga maksudnya walaupun di indonesia memiliki banyak suku, adat istiadat dan bahasa tetap disatukan dengan adanya bahasa nasional yaitu bahasa indonesia.
jadi sebagai warga negara indonesia kita harus saling menghormati dan hidup rukun.
terima kasih
nursidah
akuntansi 622:1F
Senin 20:00
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih ibu Devit untuk tulisannya. Sangat membantu untuk mengingatkan kembali bahwa untuk menyusun dasar negara Indonesia amatlah berat dan butuh proses yang panjang, oleh karena itu hal itu harus dihargai, mutlak bagi penerus bangsa untuk mempelajari dan mengamalkan. Proses kesepakatan Ke - Bhinekaan dalam Negara Indonesia mengajarkan nilai kehidupan yang sangat penting, Betapa pentingnya dalam sebuah negara untuk menciptakan rasa Toleransi antar Agama dalam kehidupan masyarakatnya, pentingnya Musyawarah untuk mencapai Mufakat. Maka itu sebagai penerus Bangsa, kita harus mengamalkan nilai - nilai Pancasila .
BalasHapusNama : Evi Sukmawati
622.1F (Akuntansi)
Senin, Pukul : 20.00
Menurut saya untuk membangun Indonesia yang sejahtera diperlukan pondasi-pondasi yang kuat, walau Indonesia berbeda suku, bangsa dan agama tetapi perbedaan itu harus bersatu untuk Indonesia dan musyawarah adalah salah satu cara mempersatukan perbedaan-perbedaan itu .
BalasHapusRachmawati
622.1G
Senin, 18.30
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih Ibu Devy atas materi yang telah disampaikan
BalasHapusMenurut Saya keberagaman di Indonesia merupakan ciri khas tersendiri (istimewa), tidak semua negara memiliki kemajemukan seperti di Indonesia.walaupun dengan adanya keberagaman suku agama dan ras ini tidak menjadikan halangan menuju Indonesia yang lebih baik.Para petinggi negara pun mengadakan rapat untuk membuat dasar negara yang mampu menyatukan segala perbedaan di Indonesia , maka terbentuklah BPUPKI yang akhirnya lahirlah Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai alat pemersatu bangsa.
Ganesha Tri Damayanti
Akuntansi 1K
NPM 1416220073
Maaf bu sebelumnya. Untuk poin 1.3 belum sempat ibu tulis lagi ya ? Padahal itu yang terpenting.
BalasHapusPancasila dan UUD 1945 saling sinkron. Pancasila bentuk umumnya (sebagai sumber hukum ) sedangkan UUD 1945 menjabarkan dengan pasal – pasal didalamnya. Tanpa kita sadari nilai nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila berkaitan dengan kehidupan manusia. Sila Pertama, menunjukan Tuhan adalah sebab yang pertama dari segala sesuatu dan segala sesuatu bergantung kepadaNya. Setiap ajaran agama dan kepercayaan mempunyai tujuan yang sama membentuk pribadi manusia yang baik, seperti halnya toleransi dan tidak memaksakan agama ke pemeluk agama lain. Jadi, Dasar Negara adalah Pancasila dan Dasar Kehidupan Manusia adalah Agama. Maka dari itu kita pemuda dan pemudi bangsa pertahankan “Bhinneka Tunggal Ika” dengan prestasi sebagaimna Bapak Bangsa terdahulu. ^_^
Erlia Vega Pangestika
1K (Akuntansi)
NIM : 1416220078
terima kasih ibu devi telah mnulis blog ini karna lwat blog ini kami dapat mengingat kmbali bagaimana perjuangan para pejuang untuk memerdekakan negara ini ..
BalasHapusdan dari blog ini juga qt dapat mnamkan kmbali nilai-nilai pancasila dalam khdupan bermasyarakat yang kini mulai hilang dikit demi sedikit ..
trya setyaningsih
1k akuntansi
assallamuallaikum
BalasHapussebelumnya saya ingin menambahkan jika sebelum pembentukan BPUPKI jepang tengah terdesak pada perang dunia 2 berhadapan dengan amerika.
lalu, saya pikir apa yang menjadi dasar negara hasil dari pemikiran tokoh2 tersebut sangatlah sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia. contohnya dalam sila ke tiga "persatuan indonesia", seperti yang kita tau indonesia memiliki kebudayaan yang begitu beragam, tetapi hal tersebut tidak membuat perpecahan tetapi membuat indonesia semakin bersatu tanpa adanya diskriminasi dan perbedaan2 lainnya.
Terima Kasih
Ragil Dini Aryanti
622.Akt.1F
senin, 20.00 wib
Dengan adanya kesepakatan BHINEKA TUNGGAL IKA, menurut saya itu sangat penting sekali, karena kalau tidak ada kesepakatan tersebut maka orang Indonesia tidak akan saling mengenal, sebab Indonesia itu banyak daerahnya tapi berbeda-beda.
BalasHapusAri wibowo
622.1F
Senin,20.00
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih atas materi yang disampaikan Ibu Devy melalui blog ini. Saya setuju dengan pembentukan dasar negara Indonesia yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika. Karena dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang kokoh. Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
BalasHapus1k-akuntansi
Selamat pagi Bu, blog ini sangat mengingatkan kita awal pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang merupakan bentuk negara yang dipilih oleh bangsa Indonesia yang lahir dari pengorbanan jutaan jiwa dan raga para pejuang bangsa sebagai komitmen bersama mempertahankan keutuhan bangsa. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara harus menjadi landasan pokok dan landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi negara sebagai landasan konstitusional bangsa Indonesia yang menjadi dasar penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Walaupun bangsa Indonesia mempunyai latar belakang suku, agama, ras, bahasa, dan Barbuda yang berbeda-beda, tetapi tetap atu sebagai bangsa Indonesia yang berBhinneka Tunggal Ika.
BalasHapusSri Suriyani
Manejemen
Selamat Siang ibu,
BalasHapusKesimpulan dari materi ini adalah Bila setiap warga negara memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, meyakini akan ketepatannya bagi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mau dan mampu mengimplementasikan secara tepat dan benar, Negara Indonesia akan tetap kokoh dan bersatu selamanya
Melinda Anggraini
622.1F akuntansi
Senin : 20:00 Wib
Materi yang sangat bagus sekali , mengingat perjuangan dan sejarah sudah semakin dilupakan di Era baru seperti sekarang ini. tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi , karena apa yang kita jalani saat ini adalah hasil keputusan para tokoh-tokoh bangsa yang terbaik. saya setuju dengan hasil akhir ini , sehingga tidak ada yang merasa didiskriminasi di negara sendiri atau merasa paling berkuasa. karena pada dasarnya suatu bangsa dibentuk untuk saling menjaga, menghormati dan bertoleransi antar sesamanya.
BalasHapusKintan Wiendy Umari - Manajemen
Eksekutif
Saya setuju sekali dengan pendapat soekarno dalam menekan pada kesatuan kebangsaan , karna beliau beranggapan bahwa syarat mutlak dari negara yang kuat adalah permusyawaratan & perwakilan ,karena memang Harus saling saling hormat menghormati satu dengan yang lain dengan memperhatikan prinsif permufakatan dan perwakilan .
BalasHapusRica Putri Aryani
622.IG.Akuntansi
Senin 18:30
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMayoritas masyarakat Indonesia memang meluk agama Islam, namun Indonesia tidaklah dapat di sebut “Negara Islam” karena Indonesia sendiri memiliki berbagai ragam Ras, Suku, dan Kebudayaan dengan Keyakinan yang berbeda. Indonesia juga sangat di kenal sekali dengan moto “Bhineka Tunggal Ika” yang berartikan meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Moto tersebut sangatlah berpengaruh bagi Indonesia dalam pengambilan sebuah ke keputusan, dengan moto tersebut Indonesia bisa bermusyawarah dalam pengambilan keputusan dengan acuan Hukum Dasar Negara tanpa adanya campur tangan kaum minoritas ataupun mayoritas sehingga hasil keputusan tersebut dapat menghasilkan susatu keputusan yang membentuk persetujuan dan kesepakatan bersama.
BalasHapusAnggie Ocianitha
622.1G Akuntansi
Senin, 19:30
Menurut saya kita harus menghargai keBhinekaan,bahwa dalam mengambil suatu keputusan bersama harus dengan cara musyawarah karena indonesia terdiri dari beberapa suku,ras,dan agama
BalasHapusAriyani
622.1G Akuntansi
Senin:18:30
Indonesia adalah negara yang mempunyai beragam Suku,Ras, Kebudayaan dan mempunyai keyakinan yang berbeda-beda dalam beribadah, sehingga Indonesia tidak dapat disebut sebagai 'Negara Islam'. Indaonesia juga mempunyai semboyan 'Bhineka Tunggal Ika' yang mempunyai arti bahwa dalam kesepakatan itu indonesia akan tetap bersatu meskipun berbeda-beda. Jadi musyawarah sangatlah penting untuk mencapai mufakat dari banyaknya perbedaan pedapat,karena itu adalah contoh kedemokrasian indonesia dalam mengambil suatu keputusan.
BalasHapusElina Purwaningtyas
622.1G Akuntansi
jumat, 19:40
saya menyukai artikel yang bu DEVI buat tntang KESEPAKATAN DALAM KEBHINEKAAN DALAM NEGARA INDONESIA .
BalasHapusM.Ikhsan
622.IG
Senin 18:30
Menurut saya kebhinekaan tunggal ika memang terjadi karena kedudukan perang Jepang yang sudah mulai terjepit, maka dari itu harus ada pembentukan suatu badan yang bertugas menyelidiki persiapan kemerdekaan yang di kenal BPUPKI.
BalasHapusNur Indah Effendy
622.1G Akuntansi
Senin, 18:30
Menurut saya,
BalasHapusDalam kebhinekaan negara Indonesia memang harus beranggapan bahwa untuk mendirikan negara Indonesia yang sesuai dengan keiistimewaan sifat dan corak masyarakat. Negara ini harus berdasarkan negara berintegralistik,negara yang bersatu dalam rakyatnya.
Elisabeth Priskila Octavia
622.1G Akuntansi
Senin,18:30
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut saya negara kesatuan indonesia tidak bisa berdiri dengan aturan syariat islam saja, karena negara kita terdiri dari berbagai keyakinan,karena hak warga negara adalah sama, walau kita berbeda keyakinan, Walaupun pada saat itu mayoritas penduduk indonesia adalah pemeluk agama islam, oleh sebab itu bersyukurlah pada sa'at itu yang ikut sidang dalam pembentukan UUD 1945 terdiri dari beberapa anggota yang berbeda keyakinan, maka terbentuklah bhineka tunggal ika.
BalasHapusDona Agustin
Kelas : 622.1G Akutansi
Senin 18.30
Setelah saya membaca artikel yang Ibu Devi buat, saya dapat menyimpulkan;
BalasHapusDengan diadakannya sidang BPUPKI yang membahas konsep dasar negara Indonesia terwujudlah Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara yang dijadikan pondasi untuk terbentuknya Negara Indonesia. Isi dari pancasila diambil dari nilai-nilai budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Yang nantinya pondasi atau pancasila tersebut harus ditanamkan dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan persatuan Indonesia (sila ke-3 pancasila). Seperti motto Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya dengan perbedaan ras, suku, bangsa, bahasa, agama, budaya dan adat-istiadat yang ada di Indonesia tapi tetap satu juga. Perbedaan bukanlah suatu masalah yang harus diperdepatkan dengan kekerasan, tetapi setiap permasalahan yang ada harus diselesaikan dengan musyarawah, saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain supaya menghasilkan keputusan yang adil dan beradab dan tercipta perdamaian abadi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setelah tugas BPUPKI selesai, dibentuklah PPKI yang bertugas membuat hukum dasar Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui sekarang undang-undang dasar 1945 merupakan hukum dasar Negara Indonesia. Isi dari undang-undang dasar 1945 (landasan constitutional/hukum) merupakan penjabaran atau bersumber dari pancasila (landasan idiil). Dimana, setiap permasalahan yang ada harus diselesaikan dengan undang-undang dasar 1945. Karena, undang-undang dasar 1945 merupakan hukum tertinggi di Indonesia.
Sekian dan terima kasih Ibu Devi untuk materi yang telah diajarkan kepada kami
Mei Zidnarohmalia
Akuntansi/622.1G
Senin 18:30
Penduduk Indonesia memang mayoritas menganut agama islam tetapi tidak berarti Indonesia adalah negara islam,karena di Indonesia banyak sekali perbedaan salah satunya perbedaan dalam menganut agama.Perbedaan yang ada pada Indonesia jangan dijadikan sebagai pembatas untuk bersosialisasi satu sama lain,tetapi perbedaan itu akan hilang ketika kita mempunyai rasa toleransi / rasa saling menghargai satu sama lain karena adanya suatu perbedaan.Dan perbedaan agama jangan di buat sebagai perdebatan untuk membentuk suatu dasar negara.Dan saya sangat setuju dengan paham Indonesia yang menganut paham integralistik yang menjunjung tinggi nilai persatuan & kesatuan,jika antara rakyat satu dengan rakyat yang lain tidak memiliki rasa persatuan & kesatuan ,maka negarapun tidak akan terbangun dengan baik.Untuk mencegah suatu perselisihan yang di akibatkan adanya perbedaan di negara kita ini maka munculah semboyan "BHINEKA TUNGGAL IKA" yang artinya walaupun kita berbeda suku,bangsa,bahasa,ras maupun agama tetapi kita tetap satu negara yaitu negara Indonesia.
BalasHapusRia Puspitasari
Akutansi/622.1G
Senin 18:30
selamat siang Bu Devi,
BalasHapussaya sangat antusias sekali saat menerima materi dari Bu Devi , Materi yg ibu sampaikan sangat menarik , dapat membangkitkan rasa nasionalisme saya. Pancasila bukan hanya sekedar 5 Dasar yg selalu terucap saat upacara bendera . melainkan sebuah ideologi , bahnkan sebuah janji kita untuk ibu pertiwi , :)
selamat siang Bu Devi,
BalasHapussaya sangat antusias sekali saat menerima materi dari Bu Devi , Materi yg ibu sampaikan sangat menarik , dapat membangkitkan rasa nasionalisme saya. Pancasila bukan hanya sekedar 5 Dasar yg selalu terucap saat upacara bendera . melainkan sebuah ideologi , bahnkan sebuah janji kita untuk ibu pertiwi , :)
Indah Permatasari
Akuntansi
Kebhinekaan punya peran penting dalam Republik Negara Indoneseia. Bahkan banyaknya perbedaan namun tetap satu di negara indonesia sudah tersusun dalam undang - undang dasar.
BalasHapusTerimakasih untuk wawasannya Bu Devi.
Arieyanthy
Terimakasih dengan ibu devi yang telah memberikan materi in , saya sangat setuju dengan pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan bineka tunggal ika, walau pun bangsa indonesia mempunyai latar belakang , suku , agama ,ras ,bahasa dan budaya yang berbeda beda tetapi tetap bangsa indonesia yang bernike tunggal ika . Jadi kesimpulan dari materi ini jika setiap warga negara memahami akan ketepatannya bagi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara serta mau dan mampu mengimplementasikan indonesia akan tetap kokoh dan bersatu selamanya.
BalasHapusINDAH LESTARI
622 1G
AKUNTANSI
Setelah membaca blog ini, saya menyimpulkan bahwapara tokoh pejuang dahulu sangat menjunjung tinggi musyawarah / mufakat dalam menentukan suatu keputusan. Oleh karena itu, saya kurang setuju dengan penentuan bentuk negara dan dasar negara yang dilakukan secara sistem voting / penghitungan suara, karena dengan cara ini dapat menimbulkan perpecahan antar golongan, suku, budaya dll. Dalam menyikapi permasalahan yang muncul , saya setuju dengan hasil sidang PPKI yang dikemukakan oleh Moch. Hatta yang bertujuan menyatukan semua golongan, guna mewujudkan indonesia yang bersatu dan berdaulat, sesuai dengan semboyan negara indonesia ' Bhineka Tunggal Ika' berbeda-beda tapi tetap satu, yang berarti walaupun berbeda-beda suku, ras, bangsa, budaya, bahasa dan agama tetapi tetap satu Negara Indonesia.
BalasHapusTerimakasih untuk bu devi atas ditulisnya materi ini.
Trimadona
Kelas : 622.1G Akuntansi
Hari : Senin
Jam : 18.30
Di Indonesia tidak hanya ada satu agama, satu suku atau satu budaya, kita memiliki banyak perbedaan dalam hal satu dangan hal yang lainnya. seperti halnya masyarakat jawa, walaupun satu suku yaitu suku jawa tetapi masih ada perbedaan di dalamnya, contoh di masyarakat jawa tidak semuanya beragama muslim, ada Buddha, ada kristen dan yang lain. Jika kita terus membicarakan semua perbedaan yang ada tidak akan pernah ada habisnya.. karena bahkan saudara kembarpun memiliki perbedaan. itu lah sebabnya BHINEKA TUNGGAL IKA itu sangat berarti.. karena walaupun ada perbedaan yang terselip di antara kita,, tidak ada jurang pemisah di antara kita yang ada adalah PERSATUAAN INDONESIA..
BalasHapusNAMA : DELIA KURNIATI
622, 1 G
Senin Malam 18.30
Selamat malam ibu devi .
BalasHapusindonesia memag memiliki ragam suka yang berbeda , kebudayaan dan agama. dengan ada nya BHINEKA TUNGGAL IKA membuat bangsa indonesia bersatu tanpa harus menghilangkan perbedaan tersebut .
terimakasih atas tulisan yang ibu buat .
nama: mutiara ika utami
kelas 622.1F AKUNTANSI
Hari: senin
jam : 20.00
setelah membaca blog ibu saya lebih banyak tahu bahwa ada masih ada banyak permasalahan tentang konsep dasar negara yang tidak tercantum dalam beberapa sumber buku yang saya baca. terimakasih
BalasHapusLia Agustiana
Eksekutif, Akuntansi
Terimakasih sebelumnya karena telah memberikan ilmu tentang BPUPKI. Berdirinya BPUPKI oleh Jepang merupakan pengakuan awal kemerdekaan Indonesia secara internasional, sehingga tugas yang paling utama yang harus di lakukan oleh BPUPKI dalah membentuk dasar negara yang membuat negara itu menjadi kokoh. Dasar negara sangatlah di perlukan oleh bangsa Indonesia, karena bangsa Indonesia adalah negara yang terdiri ata berbagai macam budaya, agama, ras, dan suku bangsa. Sehingga perlu adanya peraturan yang membuat masyrakat antar budaya dapat bersatu demi terbentuknya sebuah negara yang solid dan makmur.
BalasHapusNama : Reza Faradita
Kelas : 622.1F
Hari : senin jam 20:00
Sangat-sangat tidak mudah untuk membuat suatu negara yang awalnya dijajah, keluar dari posisi tersebut, lalu berfikir untuk membentuk suatu negara baru dan kemudian menyuarakan kemerdekaannya dimata dunia..
BalasHapusKarena selain harus memiliki Pondasi atau pemantapan dasar, negara baru wajib dihuni oleh tokoh-tokoh yang berfikir kritis untuk mempertahankan negara tersebut bebas dalam hal apapun.
Saya bangga dengan Peran pemikiran yang luar biasa dari tokoh-tokoh besar yang membangun negara ini yaitu INDONESIA
Karena dari hasil pemikiran kritis yang luar biasa tercetus badan penyelidikan persiapan kemerdekaan yang disebut dengan BPUPKI disinilah awal terbentuk nya pondasi atau pemantapan dasar yang disebut dengan PANCASILA
Lalu kemudian Pengesahan dan Penetapan Undang-undang dasar Sebagai Peraturan tertulis, dan memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden, membentuk sebuah komite nasional merupakan hasil sidang setelah sidang BPUPKI yaitu PPKI.
Semua negara mempunyai semboyan tapi semboyan setiap negara berbeda..
Saya patut bangga Negara RI memiliki semboyan yang begitu complete.. Meskipun' beraneka budaya, ras, suku maupun agama Tetapi tetap satu..
'
dari tahapan tersebut tidak begitu serta merta pendapat yang terlontar dari pemikiran tokoh-tokoh besar dapat diterima.. Perbedaan pendapat tentu ada, maka
Musyawarah, saling bertukar pendapat, dan menghargai pendapat dari tokoh lain dalam menentukan suatu keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak dan itu merupakan contoh kecil semboyan yang ada pada jiwa tokoh-tokoh besar saat itu.
Mari menjaga dan meneruskan hasil perjuangan tokoh-tokoh besar / Pahlawan untuk INDONESIA di Era Baru..
IMRONSYAH
Class : 622.IG akutansi
Hari : senin
Pukul : 18:30
Bagus sekali isi dari materi ini.
BalasHapusEva Novita
Menurut saya, Indonesia tidak bisa hanya menganut aturan syariat Islam saja, karena negara kita terdiri dari berbagai keyakinan, ras, dan budaya yang sangat beragam.
BalasHapusDan Indonesia telah menentukan semboyannya dengan nama "BHINEKA TUNGGAL IKA" yang artinya "BERBEDA TAPI TETAP SATU" bertujuan untuk menjadikan Indonesia lebih baik dengan banyak gagasan-gagasan penerus Bangsa, dan dengan semboyan Indonesia tersebut kita di tuntut untuk "saling menghormati perbedaan itu entah keyakinan ras ataupun budaya" dan saya yakin dengan adanya kepekaan untuk saling menghormati akan menciptakan negara harmonis dalam arti tenggang rasa untuk membangun negara yg lebih baik tanpa "mengintimidasi" hal yg berbeda
Trimakasih
Karisa Puput H
622.1G Akuntansi
Senin, 18.30
setelah membaca blog ini, saya menyimpulkan bahwa negara indonesia memang tidak bisa hanya menggunakan syariat islam, karena negara indonesia terdiri dari beberapa pulau, suku, dan pemeluk agama yang berbeda - beda. Blog ini sangat berguna untuk mengingatkan kembali atau mengulang kesadaran konteks berbangsa dan bernegara. Dengan begitu indonesia akan erat hubungan dengan semua golongan.
BalasHapusTerima Kasih
Diah Ria Yunitasari
Kelas : 622.1G Akuntansi
Hari : Senin
Jam : 18.30
Saya sangat setuju dengan artikel Ibu.
BalasHapusIndonesia memiliki berbagai Suku ,Budaya ,Agama & Ras.
Piagam jakarta kurang tepat sebagai dasar hukum tertulis kita karena didalamnya ada syariat islam.
Indonesia Semua Penduduknya tidak semua menganut agama Islam jadi kurang tepat."BHINEKA TUNGGAL IKA "
BERBEDA - BEDA TAPI TETAP SATU TUJUAN.
KHARISATUL MUFLIKHA
622.1G AKUNTANSI MALAM
SENIN 18.30
Selamat malam ibu devi .
BalasHapusbolehkah saya mengartikan makna dari ”Bhineka Tunggal Ika” berbeda dari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Dimana diajarkan bahwa artinya adalah berbeda-beda tetap tetap satu. Maksudnya bahwa biar berbeda suku, warna kulit, profesi, kelamin, adat tetapi tetap satu. Jadi menurut saya makna yang benar dari Bhineka Tunggal Ika adalah Walau Berbeda-Beda Tetapi Tetap Satu Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa. Seperti yang tercantum dalam sila pertama dari Pancasila.
Berry Ikhsan Candra Dinata
622.1F Akuntansi
Senin 20.00
Saya berpendapat lain dengan arti makna seperti yang diajarkan di atas
Kepada yth.IBU DEVI
BalasHapusSetelah membaca artikel ibu di atas saya menyimpulkan bahwa keputusan Moh Hatta dalam menyimpulkan intisari isi sidang PPKI adalah keputusan yang bijak.Dimana kesimpulan isi keputusan tidak hanya menitik beratkan satu golongan agama(Islam) tetapi mencakup semua golongan agama yg berada dalam satu negara yaitu Indonesia.Hal ini dihindari supaya tidak nemimbulkan sikap fanatik terhadap antar golongan agama.Kenapa demikian,karena inti dari keputusan ini bertujuan untuk membuat dasar hukum dan tujuan dari pembuatan dasar hukum adalah untuk mengatur dan mengaturnya nya ke sumua aspek kehidupan yang beraneka ragam sehingga menjadi satu kesatuan yang selaras yang memiliki satu tujuan yaitu persatuan.
Yang nantinya akan melahirkan BHINEKA TUNGGAL IKA biarpun berbeda beda tetapi tetap satu jua.
Kita harus berpegang teguh pada Bhineka Tunggal Ika karena itu alat pemersatu Indonesia.
Sekian komentar saya,
Terimakasih
Siti Nurhidayati
1416220091
Kelas 1G ,akuntansi.
Senin,18.30-20.00
Senin
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat Siang Bu...
BalasHapusSetelah saya membaca artikel Ibu saya baru menyadari, bahwa di sebuah negara perlu adanya "Bhineka Tunggal Ika" yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Seperti Halnya baik yang Beragama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu, walaupun agama mereka berbeda, Tuhan mereka berbeda, tetapi hakikat dari Tuhan mereka adalah sama, tunggal, satu, Tuhan yang memiliki kebenaran, Maha Benar.
Sekian Terima Kasih
Dewa Ayu Putu Zona
622.1F (Akuntansi)
Senin 20:00
Selamat siang Bu Devy
BalasHapusSebelumnya terimakasih atas blog yang ibu tulis, saya setuju dengan anggapan soekarno pada blog yang diatas tentang "Syarat mutlak dari negara yang kuat adalah permusyawaratan dan perwakilan. Islam harus berusaha memberikan perwakilan sebanyak-banyaknya, Kristen pun harus berjuang semaksimal mungkin untuk itu. Inti dari saya, kita tidak boleh hanya memandang sebelah mata karena perbedaan keyakinan, jangan karena perbedaan itu kita memecahkan kesatuan negara ini karena negara ini bersemboyan "BHINEKA TUNGGAL IKA" Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Yang bisa disimpulkan walalupun kita berbeda keyakinan, suku dan budaya kita harus tetap saling merangkul untuk menjadikan negara yang kuat, bukan untuk memikirkan keegoan masing-masing yang malah akan merapuhkan negara ini nantinya.
terimakasih maaf jika ada yang kurang berkenan dari komentar saya.
Rahma Dyah Khairani
622.1G (Akuntansi)
senin 18.30
Selamat Siang Ibu Devy
BalasHapusSetelah saya membaca artikel ibu mengenai Bhineka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu jua pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah Negara satu kesatuan. semboyan Bhineka Tunggal Ika ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang beraneka ragam Indonesia.
Sekian dari saya terima kasih
Dwi Wahyu Islamiati
622.1F (Akuntansi)
selamat siang bu..
BalasHapusmenurut saya "kebhinekaan tunggal ika" sangat penting sebagai pedoman hidup bangsa apalagi indonesia terdiri dari berbagaimacam suku bangsa, ras , dan agama . oleh karena itu para pejuang kita menyusun dasar negara melalu sebuah badan yang disebut BPUPKI dan terbentuklah sebuah dasar negara dalam "Piagam Jakarta" yang sekarang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Terima kasih atas blog ibu, saya menjadi lebih banyak tau .
Indriyani Tunggono
622.1F Akuntansi
Senin 20:00
Selamat Siang Bu,
BalasHapusSaya sangat setuju dengan pendapat Moh.Hatta yang menganjurkan negara persatuan nasionalis yang memisahkan urusan negara dengan urusan islam sehingga bukan negara islam. Sebab, indonesia terdiri dari berbagai keyakinan agama. Terima kasih
Meli Nopianti
622 1G Akuntansi
Senin 18:30
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSejarah awal memang Islam bukan agama pertama di Indonesia, penyebarannya melalui penaklukan dan perdagangan oleh org2 arab, maka dari itu tdk bisa dikatakan bahwa Indonesia sebagai negara Islam, oleh sebab itu Soekarno memikirkan dan beranggapan bahwa kebhinekaanlah kekuatan bangsa Indonesia yg bisa dijadikan pemersatu antara ras,suku,agama dll. Tetapi tdk dpt dipungkiri bahwa hukum Islam dapat dipakai sbg ideologi dan hukum di Indonesia jika tdk ada pancasila, dikarenakan masyarakatnya yg mayoritas, dan ajaran islam sendiri tdk melenceng dari nilai ajaran agama2 lain yg tujuannya sama yaitu kepada kebenaran.
BalasHapusAhmad Hardiansyah P
622.1G
Senin 18.30
Selamat siang Bu..
BalasHapusBukankah Bhineka itu sudah ada sejak jaman Majapahit, dengan adanya semboyan "Bhineka Tunggal Ika"yang berarti walaupun berbeda- beda tetapi tetap satu, itu adalah karangan Mpu Tantular dalam kitab Sutasomanya. Berarti dapat disimpulkan bahwaadanya kebhinekaan dalam negara Indonesia itu sudah ada sejak jaman dahulu yaitu jaman Majapahit.
Dalam artikel diatas yang dibahas adalah tentang perbedaan pendapat mengenai isi dari pembukaan UUD 1945 dan isi piagam Jakarta. Untuk menhadapi permasalahan tersebut memang perlu diadakan sidang untuk meluruskannya dan memperbaikinya.
Yang menjadi masalah sekarang adalah untuk meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa perlu kesadaran tentang arti pentingnya bhineka tunggal ika dalam kehidupan bermasyarakat. Namun kenyataannya, masih banyak orang yang lupa apa itu bhineka dan gunanya bhineka bagi kehidupan.
Pertanyaan saya bagaimana memupuk rasa kebhinekaan dalam hati orang Indonesia khususnya untuk para pemimpin bangsa?? :)
Daryati
622.1G Akuntansi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya setuju dengan Ibu,menurut saya Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan yang paling sempurna untuk di terapkan di Indonesia dibandingkan semboyan-semboyan yang ada di dunia ini.Bila ada paham yang akan masuk ke Indonesia pasti akan gagal karena tidak sama dengan hati nurani masyarakat pada umumnya.
BalasHapusWiwit Wihandoko Gumilar
622.1F
Senin, 20.00
terimaksih ibu devi..... saya telah membaca dan mempelajari materi diatas. bahwa arti pentingnya bhineka tunggal ika bukan hanya sebagai semboyan persatuaan atau sekedar visi bangsa tapi lebih dari itu telah menjadi pondasi jati diri bangsa indonesia. dan hukum negara indonesia memang tidak bisa hanya menggunakan syariat islam karena negara indonesia memiliki perbedaan suku,ras,dan pemeluk agama yang berbeda-beda.
BalasHapusNAMA ; MARDIAH
KELAS :622 1.G
JURUSAN : AKUNTANSI
HARI/JAM :SENIN 18.30
Perbedaan adalah hal yang wajar dalam setiap pengambilan keputusan. Tujuan dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia hanyalah untuk mencapai kemerdekaan dengan dasar yang dapat diterima oleh masyarakat di saat itu, sekarang dan seterusnya. Namun keputusan yang memihak pada salah satu agama itu sulit diterima mengingat Indonesia adalah negara yang lahir dengan perbedaan agama dan kepercayaan.
BalasHapusRirin SR
622.1G Akuntansi
Senin malam 18:30
Selamat Siang Bu
BalasHapusSetelah membaca blog ibu saya berpendapat bahwa saya setuju dengan pengambilan keputusan dengan cara musyawarah sebagai mufakat karena menurut saya dengan cara itu kita lebih bisa menimbang dan mencari keputusan dari beberapa pemikiran dengan kongkrit, baik dan benar .
dan berbicara tentang pembentukan Dasar Negara saya kurang setuju dengan pemikiran tentang 'berdasarkan pada Ke-Tuhanan, dengan mewajibkan menjalankan syaria’at Islam bagi pemeluknya’, karena menurut saya adanya BHINEKA TUNGGAL IKA di Negara ini untuk mempersatukan bangsa indonesia tanpa melihat perbedaan ras , kebudayaan dan agama . dari pemikiran diatas ia hanya memikirkan umat islam dan tidak melihat arti dari BHINEKA TUNGGAL IKA . karena pada dasarnya indonesia mempunyai banyak agama.
sekian pendapat saya , dan terima kasih karena blog ibu membuat pembacanya akan lebih tau tentang pembentukan dasar negara yang sekarang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari kita . dan untuk pembaca blog ini semoga dapat lebih menanamkan nilai-nilai positif dari Dasar Negara kita .
Dwi Novitasari
Akuntansi622.1F
Selamat Malam Bu..
BalasHapusTentang konsep SOEKARNO (1 juni 1945) itu ada 5 yaitu ;
1. NASIONALISME
Menurut saya nasionalisme adalah kebangsaan dari bangsa semuanya bukan kebangsaan sempit tapi luas.
2. INTERNASIONALISME
Sebagai contoh adalah inter agama, ras, budaya.
3. MUFAKAT/DEMOKRASI
berarti mengambil suara keputusan terbanyak tapi suara yang kecil atau yang sedang tetep dipakai walaupun terdapat suara yg terbanyak.
4. SOSIALISME
Kesejahteraan yang melibatkan keakraban. bisa dikatakan sahabat ( interaksi yang intim).
5. KETUHANAN YANG BERKEDAULATAN
menurut saya walaupun masyarakat indonesia ada yang memeluk agama islam, hindu, budha, dan karena masih ada yang memeluk agama kejawen.. Bukan hanya ketuhanan agama tetapi ketuhanan yang bersaing .
Kelima konsep tersebut dapat disimpulkan masyarakat indonesia tetap menghormati kebudyaan lain (agama lain) meskipun berbeda-beda agama, ras atau budaya. saya suka dengan masyarakat indonesia karena memiliki jiwa sosialisme, mempunyai keakraban yang kuat..
Dan rakyat indonesia mempunyai lambang negara yaitu BHINEKA TUNGGAL IKA biarpun berbeda beda tetapi tetap satu jua.maksudnya berbeda beda itu bisa dikataktan beda warna kulit, profesi, keyakinan dll itu tetap satu jua. tidak dibeda-bedakan . Kita harus berpegang teguh pada Bhineka Tunggal Ika karena itu alat pemersatu Indonesia..
Terimakasih bu
EMI SETYAWATI
622.1F/AKUNTANSI
Terima kasih kepada ibu devi, yang telah membuat tulisan mengenai Kesepakatan Kebhinekaan dalam Negara Indonesia, dalam judul tersebut mengingatkan kita bahwa dalam mengambil suatu keputusan bersama harus dibicarakan secara baik - baik salah satunya adalah dengan cara bermusyawarah dan mufakat, Kesepakatan yang diambil adalah mencari kesamaan paham yakni satu Nationale Staat Indonesia. Bentuk kesepakatan ini adalah persetujuan bersama dan bukan suatu kompromis. Maka dari itu Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan. Sore harinya seorang Opsir Kaigun bertemu Mohammad Hatta menyampaikan tentang keberatan dari wakil-wakil Kristen Protestan dan Katolik yang sangat keberatan dengan anak kalimat dalam Pembukaan UUD. setelah adanya perbedaan pendapat tersebut terdapat 4 usulan perubahan yang disampaikan Mohammad Hatta dalam Sidang PPKI akhirnya disetujui secara bulat, dan semua perbedaan pendapat tersebut bisa diselasaiakan dengan tenang secara bermusyawarah dan mufakat. dan pada akhirnya Indonesia dikenal dengan semboyan "BHINEKA TUNGGAL IKA" Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
BalasHapusNama : Siti Hardiyanti
Kelas : 622.1F
Jurusan : Akutansi
Selam Bu Devi
BalasHapusSaya sudah membaca blog ibu dan menurut saya selain bermanfaat blog ini juga mengingatkan kita sebagai generasi penerus kemerdekaan kita wajib menjaga agar BHINEKA TUNGGAL IKA tetap menjadi jati diri bangsa Indonesia dan kita senantiasa berpedoman dengan PANCASILA.
Sekian pendapat saya.
SUCI SETIA PUTRI
622.1F AKUNTANSI JAM 20.00
Selam Bu Devi
BalasHapusSaya sudah membaca blog ibu dan menurut saya selain bermanfaat blog ini juga mengingatkan kita sebagai generasi penerus kemerdekaan kita wajib menjaga agar BHINEKA TUNGGAL IKA tetap menjadi jati diri bangsa Indonesia dan kita senantiasa berpedoman dengan PANCASILA.
Sekian pendapat saya.
SUCI SETIA PUTRI
622.1F AKUNTANSI JAM 20.00
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDari penjelasan diatas mengenai Kesepakatan Ke-Bhineka-an Dalam Negara Indonesia, maka dapat diketahui bahwa Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan pada Undang-Undang Dasar 1945, bukan negara kekuasaan yang mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperolaku sesuai dengan kehendak yang berpengaruh. Karena berdasarkan UUD 1945 adalah suatu bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan, berkedaulatan, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dan tulisan, dan Negara Indonesia berdasar Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
BalasHapusNama : Romdhani Eko Kasmiyanto
NIM : 1416220099
Kelas : 622.1G
Selamat malam Ibu Devy.....
BalasHapusterima kasih telah mengajarkan materi BPUPKI,dimana sangat menambah wawasan saya dalam pelajaran pancasila.Kita sebagai negara indonesia harus mengetahui tentang dasa-dasar pancasila,karena kita adalah negara yang berpegang teguh pada hukum.
Sekian pendapat dari saya.
Navratilova widya fanny bunga
622.1f akt
Senin ,20.00
Selamat malam Ibu Devy.....
BalasHapusmenurut pendapat saya,UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah konstitusi negara sebagai landasan konstitusional bangsa indonesia yang menjadi dasar kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Sekian pendapat saya.Terima kasih
Navratilova widya fanny bunga
622.1f akt
senin ,20.00
Selamat malam ...
BalasHapusIbu, sebenernya masih ada beberapa hal yang saya kurang paham.. tetapi pada intinya saya sangat setuju jika piagam jakarta ini dibatalkan atau digagalkan. karena indonesia ini ada beberapa agama, dan itu akan menimbulkan masalah besar jika tetap di pakai. karena itu tidak sesuai dengan pancasila. Dan Bhineka sendiri dapat di artikan sebagai : berbeda-beda atau beraneka ragam, dan di maksutkan meski kita berbeda tetapi tetap satu indonesia, satu pancasila, satu tanah air. sekian dari saya bu, terimakasih
Nama : Febriana Dewi Sukmana
Kelas : 622.1F
NIM : 1416220120
Selamat malam bu..
BalasHapusTerima kasih sebelumnya atas materi yang telah disampaikan diblog ini.
Menurut saya sangat penting adanya kesepakatan BHINEKA TUNGGAL IKA, karena masyarakat di Indonesia ini akan saling mengenal walaupun mempunyai suku dan daerah yang berbed-beda, dan karena adanya kesepakatan ini dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada. Untuk menjadikan negara Indonesia tetap satu nusa satu bangsa.
Terima Kasih.
Putri Yulianti
622.1F Akuntansi
Senin, 20.00 Wib
Selamat malam Bu Devy,
BalasHapusTerimakasih atas tulisan berjudul Kesepakatan Kebhinekaan Dalam Negara Indonesia, dengan gaya penulisan lugas, singkat, menyeluruh, tanpa meninggalkan esensinya. Membuat si pembaca memahami secara menyeluruh tentang isi materi, sangat memperluas wawasan. Terutama menarik kembali semangat belajar saya yg terancam turun karena rutinitas dan stagnansi.
Hal yg paling menarik saya dalam materi ini adalah tentang perdebatan golongan Islam dan golongan Nasionalis tentang konsep “Ketuhanan” yang dikemukakan Sukarno pada 1 Juni 1945, yg mana Golongan Islam tentu menginginkan negara ini didasarkan atas Islam (yang memang mayoritas), sedangkan golongan nasionalis yg menentang keras karena tentu itu akan mengganggu ketentraman nasional.
Pada hakekatnya bukankah Negara Indonesia adalah sebagai satu bentuk kehidupan bersama, yang diharapkan dapat memberikan kebebasan dan keleluasaan tiap-tiap warganya untuk melaksanakan kehidupan keagamaan. Membuat saya menyetujui keputusan atau pemikiran relevan Soekarno dg bahasa retorika yg penuh kharismanya tentang kebebasan beragama, dalam artian tidak membawa Indonesia yg Beragam dan Bhineka sebagai Negara Agama. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia memang beragama Islam, namun Indonesia adalah multiagama dan didasarkan pada masyarakat religius, yang memegang kearifan lokal.
Perbedaan yg ada tersebut bukanlah bersifat untuk serang-menyerang apalagi menghasilkan ragam diskriminasi berbau SARA. Namun perbedaan tersebut didasari oleh toleransi sehingga akhirnya berujung pada kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmoni.
Bagi saya sila pertama merupakan fundamen utama sebagai pengunci karakter bangsa Indonesia.
Terimakasih.
Best Regards,
Nama: RITA DIANA
Kelas: 622.1F (malam)
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari penjelasan diatas bahwa kita harus menghargai jasa-jasa yang dilakukan oleh para tokoh karena dalam pembentukan negara ini sebenarnya tidak mudah, butuh perjuangan untuk menjadikan negara ini menjadi negara yang berBineka Tunggal Ika. Memang sulit untuk mempersatukan perbedaan, tetapi dengan perjuangannya menyelesaikan suatu masalah dengan cara bermusyawarah, akhirnya Indonesia menjadi negara kesatuan. Jadi, musyawarah sangat penting dalam memecahkan masalah, bisa juga dijadikan sebagai media untuk mempersatukan segala perbedaan.
BalasHapusLika Indriani
622.1F
Senin, 20.00
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskesepakatan sangaat diperlukan dalam pengambilan suatu keputusan, agar keputusan tersebut bersifat mengikat sehingga dapat diterima oleh semua pihak.
BalasHapusKebhinekaan dalam negara indonesia sangat penting peranannya dalam proses pemersatuan negara kesatuan republik indonesia yang memiliki latar belakang masyarakat yang berbeda-beda baik secara budaya, ras, suku, dan agama sehingga tercipta masyarakat indonesia yang adil, rukun damai, adil dan sejahtera.
Dengan demikian kesepakatan kebhinekaan dalam negara indonesia adalah suatu hal yang mutlak dan harus diterima oleh oleh semua warga negara indonesia.
NAMA : TEDI KENCANA
KELAS : 622 1G AKUNTANSI
Sebelumnya terimakasih untuk artikelnya bu,,
BalasHapusMenurut saya dalam menetapkan konsep dasar negara indonesia harus mempertimbangkan adanya berbagai perbedaan karena bangsa indonesia terdiri dari berbagai,suku,agama,ras,budaya,dan adat istiadat yang beragam.Karena keragaman tersebut menurut saya bangsa indonesia tidak bisa menggunakan syariat islam sebagai dasar negara,meskipun mayoritas penduduk indonesia adalah beragama islam.Seperti yang di kemukakan oleh Soekarno bahwa bukan saja bangsa indonesia ber-tuhan tetapi masing-masing orang indonesia hendaknya bertuhan menurut keyakinan masing-masing secara leluasa.Sehingga keputusan berbhineka adalah keputusan yang tepat sesuai dengan corak masyarakat indonesia yang beragam seperti makna yang terkandung di dalam semboyan bhineka tunggal ika,meskipun berbeda-beda tetap satu jua bangsa indonesia.
AROFAH
622.1F.AKUNTANSI
JAM 20.00
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mengandung makna bahwa pancasila selain sebagai pandangan dan pedoman hidup bangsa indoneia, Juga sebagai Dasar Negara. Tentu hal ini berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang ada di dalamnya.
BalasHapusPancasila dirumuskan oleh tokoh-tokoh yang mewakili seluruh element-element madyarakat indonesia seperti Soekarno ( Nasionalis) dan H. Agus Salim ( Islam ) namun perbedaan tesebut di satukan oelh perdamaan tekad untuk mewujudkan Indoneisia Medeka
bhineka tunggal ika yg berarti berbeda beda ttp satu jua,,, indonesia dbntuk dg unsur bhineka tunggal ika... yg brrti meski brbda bhsa,suku,agama,ras,adat... tetapi tetp satu membentuk sebuah negara yaitu indonesia
BalasHapusNova Monica
622.1G
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusPada umumnya Negara indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik....
BalasHapussaya tertarik dengan penjelasan diatas bahwa pancasila sebagai dasar negara yang bisa mempersatukan hubungan seluruh rakyat indonesia dari bermacam-macam Suku, Agama, dan Ras...
Pada sidang BPUPKI para pendiri bangsa sangat berusaha tuk mewujudkan dasar negara yang keberadaannya diyakini dapat membawa dampak yang baik tuk NKRI. Kita sebagai warga negara yang baik harus meyakini dan menjalankan makna pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berkeluarga maupun bermasyarakat.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan sesuatu yang dianggap sangat berharga, diyakini keberadaannya, bermutu, menunjukan kualitas, dan sangat berguna oleh individu maupun kelompok masyarakat. Adapun sesuatu yang bernilai yakni apabila hal tersebut berharga dan berguna bagi kehidupan manusia dan sekitarnya.
Kita adalah rakyat indonesia yang harus menghargai perjuangan dan menghormati para pendiri bangsa indonesia.
terima kasih
Taufik Hidayatullah
622 1G
Akuntansi
Dari perbandingan tersebut dapat saya simpulkan bahwa pancasila merupakan ideologi terbuka. kita pahami bersama bahwa para pendiri negara telah mendirikan suatu asas,sumber nilai,serta sumber norma yang fudamental bagi negara Indonesia,yaitu Pancasila.
BalasHapusSudah mnjadi tuga dan tanggung jawab setiap warga negara dan seluruh indonesia untuk menjaga kelestarian Pancasila demi kelangsungan hidup bangsa dan negara,maka untuk meletarikan keampuhan pancasila sebagai ideologo bangsa perlu diusahakan usaha secara nyata dan terus menerus. dan saya sebagai bagian dari bangsa indonesia,kita wajib mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari,untuk itu yang perlu dikembangkan adalah sikap mental yang positif dan tingkah laku yang tidak bertentangan dnga norma norma agama,kesusilaan,adat istiadat,sopan santun dan hukum yang berlaku.
begitulah pendapat dari,
Etri Cahya Oktarina
622 1G
akuntansi
Sore bu Devy...
BalasHapusPancasila adalah sebagai ideologi bangsa Indonesia. Untuk memebentuk negara ini tidak mudah, apalagi untuk menjadikan negara ini menjadi negara yang ber Bhinneka Tunggal Ika, semuanya butuh perjuangan yang sangat besar. Dengan cara menyatukan pendapat para tokoh sampai rapat untuk memutuskan ideolologi bangsa ini. Untuk itu dalam kehidupan sehari - hari kita perlu menanamkan nilai - nilai yang terkandung dalam pancasila dan tidak membedakan antar ras, suku, bahasa karna kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. Sekian.
Estu Nuraisah Fadilah
Akuntansi (Senin, jam 18.30 di ruang 10)
Saya setuju, ketika A.A maramis yg beragama non islam yg tidak sependapat dengan Abdul Kahar Muzakkir yg memberikan konsep tentang dasar negara didalam piagam jakarta,yang tercantum di alenia ke 4 "mewajibkan menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya".
BalasHapusAbdul Kahar Muzakkir beralasan bahwa indonesia mayoritas beragama islam, tetapi seharusnya dasar negara dibuat dengan menggunakan syariat islam saja, karena agama di indonesia tidak hanya islam saja,ada kristen, budha,dan hindu, jadi wajar jika pihak A.A Maramis tidak setuju dengan keputusan jika dasar negara dibuat menggunakan syariat islam saja.
Terimakasih,
Ade euis yopita kurnia
622 1f
jam 20.00
Setelah membaca tulisan yang sudah dibuat oleh ibu, dapat saya simpulkan bahwa isi tulisan tersebut adalah sebagai bentuk kronologis dan tahapan - tahapan sebelum terbentuknya Pancasila yang melalui sidang BPUPKI yang diprakarsai oleh pihak Jepang kerana pada saat itu posisi Jepang sedang tersudut oleh negara lain, sehingga Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia, terlepas dari pada itu, inti dari sidang BPUPKI tersebut adalah mencari kesepahaman "Nasionale Staat Indonesia "dalam bentuk kesepakatan bersama dan bukan atas dasar kompromis.
BalasHapusAda hal menarik sebetulnya menurut saya, dalam hal ini perlu kita ketahui bahwa dalam hal menyatukan pendapat atau konsep - konsep yang diajukan pada sidang tersebut yang mewakili perbedaan antar suku, budaya dan agama, sebetunya tokoh - tokoh yang ikut dalam sidang tersebut sudah mengedepankan asas musyawarah mufakat dalam pengambilan dalam mencari kesepahaman antar perbedaan Konsep yang diajukan sehingga terjadilah bentuk kesepakatan ke-Bhineka-an dalam negara Indonesia dalam bentuk Pancasila sebagai Fundamental negara.
Sekian Terima kasih,
Andi Suwandi
622.1G Akuntansi
Pada sidang BPUPKI, Ir.Sukarno beranggapan bahwa syarat mutlak dari negara yang kuat adalah permusyawaratan dan perwakilan,maka pada saat terjadi selisih paham pada UUD 1945 pasal 6 ayat 1 dicoret dan pasal 28 ayat 1 diganti agar para pemeluk agama yg berbeda tidak berselisih dan saling menghargai dan menghormati
BalasHapusVijay Dalis Suwita
622.1f
Senin malam 20.00 wib
Pendapat Prof.Dr. Supomo: “Jika kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia,..." menurut saya tanggapan itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan.
BalasHapusSoekarno beranggapan bahwa syarat mutlak dari negara yang kuat adalah permusyawaratan, perwakilan. Islam harus berusaha memberikan perwakilan sebanyak-banyaknya dan Kristenpun harus berjuang semaksimal mungkin untuk itu. Tanggapan Soekarno itu menurut saya adalah untuk mengajak kita lebih melihat perbedaan yang ada di Negara Indonesia agar kita sebagai masyarakat Indonesia harus bisa menghargai perbedaan satu dengan lainnya baik itu secara ras, suku dan budaya, sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda namun tetap satu).
Jadi berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita – cita para pendiri bangsa Indonesia dapat terwujud.
Clara 3D (NIM:00000005630)
Kelas Senin pagi 07.15 WIB
Hospitality Management
Terima kasih Ibu Devi untuk blog nya, setelah saya membaca blog ini saya tahu seberapa penting nya musyawarah untuk mengambil keputusan dan kita harus menghargai pendapat seseorang dan orang lain untuk mencapai kesepakatan bersama. Dengan musyawarah kita dapat mengutarakan pendapat kita lebih baik dan lebih jelas
BalasHapusC. Evita Supatra 3E (00000007771)
Senin 07.15 WIB
Hospitality Management
Terima kasih ibu devy atas materi yang ibu sampaikan di blog ini.
BalasHapusBlog ini kembali mengingatkan saya mengenai perjuangan panjang untuk menyatukan Indonesia dan menetapkan Dasar Negara Indonesia. Saya sangat bersyukur karena adanya sosok Soepomo, Soekarno, dan Mohammad Hatta yang menurut saya sangat memiliki peranan penting dalam penyatuan bangsa dan negara Indonesia
Slogan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita bahwa kita tidak diperbolehkan membedakan ras, suku, dan bahasa karena sebenernya kita adalah satu. Maka dari itu, kita diajarkan untuk bermusyawarah dan bermufakat untuk menyatukan pendapat dan pemikiran demi mencapai kesepakatan bersama.
Cecelia Pujianty 3E
00000004786
Senin, 07.15 WIB
Hospitality Management
Menurut saya, Pancasila itu masih bisa diperbaiki karena dengan meletakkan Ketuhanan yang maha esa sebagai nomor 1 ( yang di prioritaskan ) itu adalah hal yang kurang tepat, karena setiap manusia memiliki pegangan yang berbeda, dan tidak semua yang menganut agama itu baik, karena kebanyakan orang yang menganut agama justru malah berbuat kejahatan dan tetapi orang yang Atheist malah berbuat netral dan cenderung lebih menerima satu sama lain walaupun tidak berpandangan sama, menurut saya jika kita ingin dapat bersatu maka kita harus saling berpihak netral dan menerima satu sama lain dibandingkan dengan beragama tapi tidak dapat menerima satu sama lain yang berbeda agama seperti yang terjadi saat sekarang ini di Indonesia.
BalasHapusKevin Chandra 3D
00000005827
Senin, 07:15
Hospitality Management
Terima kasih Ibu Devy untuk materi yang ibu berikan . setelah membaca materi ini saya kembali teringat akan perjuangan para pahlawan bangsa menuju kemerdekan Indonesia . begitu banyak halangan dan rintangan yang telah ditempuh .
BalasHapusdemikian pula saya menyadari begitu pentingnya peranan musyawarah disaat itu , dengan musyawarah akhirnya kita mendapatkan dasar negara yang bisa mempersatukan kita , masalah tentang keberagaman agama bisa di selesaikan dengan musyawarah saat itu . sehingga tidak menimbulkan masalah . pada saat kita pun harus menghargai keberagaman yang ada di bangsa ini agar bangsa ini menjadi bangsa yang kuat .
vieke arvina
00000008568
senin, 07:15
hospitality management
Setelah membaca blog diatas, saya menyetujui dengan dipilihnya metode musyawarah dalam pengambilan kesepakatan untuk konsep bentuk Indonesia. Menurut saya dengan dipilihnya musyawarah dalam pengambilan mufakat dapat memaksimalkan hasilnya, karena dengan musyawarah berarti menyatukan pendapat dan pemikiran para pendiri bangsa. Dengan itu, kita sebagai generasi selanjutnya diharapkan dapat terus menjaga apa yang sudah diberikan kepada kita, serta terus menjaga kebhinekaan yang sudah ada, karena yang sudah dilakukan para pendiri bangsa sebelumnya tidaklah mudah, mereka sudah berhasil dalam menyatukan berbagai perbedaan di Indonesia ini hingga terbentuklah konsep dasar Indonesia.
BalasHapusChelsy Wijaya
00000006800/3D
Senin, 07.15
Hospitality Management
Saya setuju dengan penghapusan syarat islam ataupun segala sesuatu yang menyangkut sebuah agama. sebab dari bunyi ideologi atau pancasila kita adalah mengenai persatuan, yang menghilangkan perbedaan diantara kita. ras, agama, dan perbedaan lain akan membuat adanya perpecahan. akan lebih baik bila kita saing menerima perbedaan setiap orang.
BalasHapusSetelah membaca artikel ini pun saya menyadari bahwa musyawarah juga merupakan dasar dari segala perbedaan dimana akan menyatukan segala bentuk perbedaan menjadi satu dengan perbedaan yang ada.
oleh sebab itu, kita sebagai generasi muda baiknya tidak merusak ataupun mengubah ideologi negara kita, sebab ideologi tersebut sudah dibuat dengan tujuan dan pemikiran yang sangat baik tanpa ada kepentingan disatu sisi. sebab dijaman sekarang orang lebih mementingkan keperluannya dan keegoisannya.
dengan ideoogi kita yang mempersatukan, bila dijalankan dengan baik, maka kita akan menjadi negara yang kokoh, kuat, besar, dan mampu bersaing.
Dequinita Vadela Gunawan
1305000316
Senin, 07.15
Hospitality Management
Terima kasih ibu Devy atas materi yang telah ibu beri. Dari blog ini mengingatkan saya akan perjuangan para pahlawan yang telah rela berkorban untuk bangsa ini. Dan dari yang saya baca, para pahlawan mengajarkan bahwa bermusyawarah itu merupakan bagian yang penting, karena dasar negara Indonesia berawal dari bermusyawarah. Kita sebagai generasi muda seharusnya mempertahankan negara kita dan mengarahkan negara kita ke jalan yang lebih baik lagi.
BalasHapusSaya setuju dengan dihapusnya syariat islam, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman agama, ras, dan maupun perbedaan lain. Dengan dihapusnya syariat islam, Indonesia dapat menjadi negara yang bersatu dan lebih kokoh lagi.
Ardina Susanto
00000006756
Senin, 07.15
Hospitality Management
Terima Kasih Bu Devy atas materi yang telah diberikan dalam blog ini. Materi dalam blog ini telah memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada saya tentang Bagaimana para pemimpin negara pada masa tersebut bermusyawarah dalam menentukan dasar - dasar negara. saya sangat setuju dengan pendapat kalangan nasionalis yang mengusulkan menghilangkan unsur yang mengarah ke agama Islam karena bagaimanapun, Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama. sehingga tidak dapat ditentukan oleh aturan satu agama apapun. Oleh karena itu, semua hal yang tercantum dalam dasar - dasar negara hendaknya dapat diterima oleh seluruh kalangan dan lapisan warga Indonesia. sehingga persatuan dan kesatuan negara tetap terjaga.
BalasHapusSaya juga berharap kita sebagai rakyat Indonesia dapat menjalankan apa yang telah dirumuskan oleh para pendiri negara sehingga Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika dapat terwujud secara nyata
Kelvin Lauw
00000008095
Senin, 07.15
Hospitality Management
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih Ibu Devy atas blog yang ibu minta untuk saya baca.
BalasHapusMenurut saya, Indonesia selalu menerapkan sistem musyawarah dan mufakat dalam menentukan suatu keputusan. Dan menurut saya juga, itu adalah keputusan yang benar, karena kita sebagai warga negara Indonesia wajib menghargai dan menghormati seluruh pendapat siapapun walaupun terkadang kita kurang setuju dengan pendapat tersebut. Tapi dari pendapat yang semua orang kemukakan dari situ kita bisa mengambil kesimpulan dari problem / masalah yang ada dan sebaiknya kita tetap menerapkan prinsip musyawarah dan mufakat yang sudah diterapkan sejak lama.
Louise Rejoice Indrawan
00000006122
Senin, 07.15
Hospitality Management
Menurut saya, apa yang diputuskan oleh para pejuang sebelumnya sudah mencapai titik teradil. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya adalah Islam. Namun, tidak semerta-merta Indonesia dapat dipimpin dengan peraturan yang berorientasi kepada Islam, karena harus tetap diingat bahwa Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam suku, budaya, dan agama. Semoga ke depannya, Indonesia tetap dipimpin oleh orang-orang yang berwawasan luas dan berintegritas tinggi sehingga Indonesia tetap bersatu meskipun berbeda-beda (Bhinneka Tunggal Ika).
BalasHapusLie Charlie Winstar
00000004940
Hospitality Management
Senin, 07.15
Terima kasih ibu Devy atas materi yang diberi lewat blog ini dan juga banyak pengetahuan yang saya dapatkan dari blog ini.Menurut saya kebinekaan tunggal ika itu cocok dengan negara indonesia kita ,karena di negara kita ini terdapat berbagai ke aneka ragaman bahasa,suku bangsa dan sebagainya.Dan saya juga setuju dengan keputusan para pahlawan dan pejuang zaman dulu yang sudah merangkai suatu susunan dasar negara yang baik dengan asas Bhineka semua suku-suku dan budaya dapat menjadi satu,serta dapat berpegang teguh pada asas asas dan dasar pancasila,karna pancasila merupakan dasar negara yang wajib kita patuhi dan hormati,dan dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan pada Undang-Undang Dasar 1945, bukan negara kekuasaan yang mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang berpengaruh. Karena berdasarkan UUD 1945 adalah suatu bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan, berkedaulatan, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dan tulisan, dan Negara Indonesia berdasar Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
BalasHapusSaya juga berharap agar Indonesia menjadi negara yang tidak pandang bulu atau tidak membeda-bedakan ras,suku dll.
Cindy Octavia
00000005746
Kelas 3D
Hospitality Management
Terimakasih Ibu Devy atas materi yang telah diberikan dalam blog ini. Saya kagum dengan pemikiran-pemikiran serta cara kerja para pahlawan kita ketika memperjuangkan bangsa ini.Dibandingkan dengan zaman sekarang, dimana keegoisan masing-masing individu adalah yang paling utama. Padahal sejak zaman perjuangan itu saja, meskipun banyak perbedaan terutama dari segi agama, namun pada akhirnya mereka bisa menghormati satu sama lain dan mengambil jalan yang adil sehingga tujuan utama negara Indonesia yaitu bersatu dapat terwujud. Setelah membaca materi ini, menurut saya sikap tersebut patut untuk dijadikan panutan bagi bangsa Indonesia. Sebab orang yang membangun dan membentuk negara ini juga bukan hanya dari 1 agama dan 1 ras tetapi beragam agama dan ras.Yang membuat bangsa ini akhirnya dapat terbangun adalah sikap dari masing-masing individunya yang mampu menghormati, menghargai, dan menurunkan ego mereka masing-masing karena ada satu tujuan yang ingin dicapai yaitu persatuan. Karena setiap individu berhak memilih apa yang menurut mereka benar dan apa yang mereka percaya. Musyawarah dan saling mendengarkan pendapat masing-masing , menurut saya itu yang akan membuat negara Indonesia kembali utuh dan kuat.
BalasHapusVanesa Nadya
00000004883
Senin, 07.15
Hospitality Management
Terima kasih ibu Devy atas materi yang telah diberikan dalam blog ini. Saya setuju dengan perubahan yang dikemukakan pleh Mohammad Hatta dalam sidang PPKI, yaitu melakukan perubahan dalam kalimat pembukaan UUD 1945, karena warga negara Indonesia bukan hanya memeluk 1 agama, tetapi berbagai agama, sehingga pergantian menjadi "KeTuhanan yang Maha Esa" sangat cocok digunakan agar tidak terjadi kecemburuan antar warga yang berbeda agama dan juga tidak menimbulkan perpecahan antar warga negara. Selain itu, kita sebagai warga negara Indonesia juga harus saling menghargai dan menghormati agar ke-Bhinneka-an dapat terwujud.
BalasHapusStella Eugista
00000007921
Hospitality Management
Senin, 07.15
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita harus dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat dan lain-lain. Maka dari itu, saya setuju jika adanya penghapusan syarat Islam karena Indonesia bukan negara yang hanya menyangkut satu agama saja melainkan bermacam-macam agama. Dan dengan adanya bermacam-macam agama, kita sebagai rakyat Indonesia diminta untuk saling menghormati agama satu sama lain.
BalasHapusMargaret
00000004751
Hospitality Management
Senin, 07.15
dari materi yang ibu devy beri ini, saya setuju bahwa Bhineka Tunggal Ika yang kita semua pasti sudah tau apa arti dari kalimat tersebut yang berarti "walau kita berbeda-beda namun tetap bersatu" tapi apakah hanya sekedar tau dan tidak diterapkan? indonesia banyak sekali suku bangsa dan ras-ras, bahkan sangkin banyaknya saya sendiri suka merasa bingung dan ada beberapa yang saya sendiri pun tidak tau bahwa ternyata ada suku tersebut di indonesia. dan terkadang saya merasakan bahwa arti dari Bhineka Tunggal Ika itu sendiri hanya sebagai sebuah arti dari kalimat dan tidak diterapkan langsung dalam kehidupan. contohnya saling menghargai. jujur, menurut saya orang-orang di indonesia sangat susah untuk menghargai orang lain. dan seharusnya dengan adanya beraneka ragam suku, ras, agama, atau mungkin berbeda pendapat kita harusnya menyatu dan saling mengisi satu sama lain dan tidak ada yang terpecah belah atau merasa ditindas oleh satu masyarakat lainnya. menurut saya, Bhineka Tunggal Ika itu lebih dari sekedar arti itu sendiri melainkan bagaimana kita menerapkan langsung ke kehidupan untuk menjadi orang yang selalu menolong sesama, saling menghargai, tidak ada perbedaan dan merasa dibedakan antara satu dengan yang lain. dengan menerapkan sikap yang positif di kehidupan, maka hidup akan terasa lebih nyaman dan arti dari Bhineka Tunggal Ika lebih terasa dan bukan hanya sekedar kata atau kalimat. sekian dari saya, semoga pendapat saya mengenai Bhineka Tunggal Ika ini dapat bermanfaat dan bisa kita terapkan di kehidupan kita. terima kasih bu devy.
BalasHapusCALISTYA MARGARETH
00000008273
Senin, 07.15
Hospitality Management
setelah saya baca. Bhinrka Tunggal Ika itu artinya berbeda brda tetapi tetap satu. di indonesia banyak beragam suku, ras , agama dan kita sebagai generasinpenerus bangsa kita harus menggunakan arti dari bhineka tunnggal ika untuk menyatukan beragam suku bangsa dan agar bangsa indonesia tidak terpecah dikarenakan perbedaan suku bangsa , ras dan agama
BalasHapusAndrew Kurniwan
00000007271
Senin, 07.15
Hospitality Management
Setelah saya membaca artikel diatas, saya merasa setuju atas perubahan kalimat pembukaan UUD '45 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, karena pada dasarnya negara kita ini adalah negara dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dimana negara kita ini berdiri dari berbagai pulau yang berjarak antara satu dan lainnya. Oleh karena itu, negara kita ini memiliki banyak sekali ras,budaya, agama, dan juga pendapat. Untuk mempersatukan keragaman di Indonesia itu tidaklah mudah, Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila memang dijadikan sebagai landasan negara kita. Tetapi semua itu hanyalah pajangan jika kita tidak kembali kepada pribadi masing-masing. Betapa pentingnya untuk mendengarkan, melihat, memahami orang yang ada disekeliling kita tanpa harus memandang perbedaan. Maka dengan itulah kita dapat membangun negara yang kuat dan kokoh tanpa adanya rasa persaingan antar ras dan agama, tanpa adanya perbedaan. Saat kita ingin ikut serta membangun bangsa lupakan sejenak perbedaan-perbedaan kita karena kita hidup di negara yang satu dan sama yaitu Indonesia
BalasHapusClara Sartika Prabowo
00000006209
Hospitality Management
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetelah saya membaca blog ini , saya merasa sangat setuju dengan dihapusnya syariat Islam, karena Indonesia merupakan negara yang Bhineka Tunggal Ika. Walaupun mayoritas warga negara Indonesia adalah beragama Islam , bukan berarti Indonesia dikuasai oleh warga yang beragama Islam. Dalam mengambil keputusan, sebagai warga yang baik kita harus melakukan musyawarah agar dapat mencapai keputusan yang menguntungkan bagi warga negara Indonesia.
BalasHapusAndre Oei
00000005506
Hospitality Management
Terima kasih Ibu Devy atas materi yang disampaikan dalam blog ini. Dari materi yang disampaikan dalam blog ini, saya lebih memahami perjuangan pahlawan Indonesia dalam membangun dan membentuk negara Indonesia dalam sidang PPKI maupun BPUPKI yang mengutamakan asas musyawarah untuk mencapai mufakat. Semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika ini telah menyatukan warga negara Indonesia yang pada dasarnya terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, negara tetapi bangsa Indonesia menjadi tetap satu dengan adanya semboyan ini dalam pancasila. Perbedaan ini bukanlah menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk saling bersatu.
BalasHapusKarina Yosefin Thamrin
00000004995
Kelas 3D
Hospitality Management
Menurut saya, keputusan yang diambil oleh para pahlawan yang menyusun dasar negara kita sudah sangat tepat, karena Indonesia memang adalah sebuah negara yang mayoritas penduduknya pemeluk agama Islam namun di samping itu Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku,ras,agama,dan budaya yang merupakan identitas suatu bangsa. Seperti yang sudah kita pelajari dari kelas Bu Devy sebelumnya, sebuah negara haruslah mempertahankan identitas nya karena tanpa identitas tersebut negara sama saja tidak ada,kesimpulannya identitas suatu negara memegang nilai penting. Maka dari itu, usul dari Mohammad Hatta mengenai perubahan yang harus dilakukan terhadap beberapa poin didalam isi Piagam Jakarta yang kemudian dijadikan UUD '45 sekarang ini adalah keputusan yang sangat tepat dan sesuai dengan semboyan negara kita,yaitu Bhinneka Tunggal Ika dimana artinya kita harus menghargai perbedaan yang ada dan hidup rukun terhadap satu sama lain,karena walaupun kita berbeda-beda tetapi kita tetaplah satu bangsa dan negara,yaitu Indonesia.
BalasHapusChalestine Angella Carferix
00000008964
Hospitality Management
kelas 3E
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih Ibu Devi atas materi ini. Saya sangat setuju akan dihapusnya syariat Islam karena tidak semua warga Indonesia menganut agama Islam. Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman adat,budaya,agama,dll. Memang tidaklah mudah untuk mempersatukan setiap perbedaan-perbedaan, maka dari itu kita harus selalu berpegang teguh pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Walaupun kita berbeda-beda tetapi kita tetaplah bertanah air satu, yaitu Indonesia.
BalasHapusCrista Bella Pusponegoro
00000006785
kelas 3D
Hospitality Management
Setelah saya membaca materi blog Ibu Devi ini, saya mengerti bahwa isi dari alinea keempat dalam Piagram Jakarta yang ada berisi tentang ketuhanan dengan mewajibkan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya bersifat memicu fanatisme agama yang besar sehingga dapat menyebabkan kekacauan adat istiadat dan konflik agama bagi Indonesia.
BalasHapusSaya sangat setuju dengan berubah isi alinea keempat ini menjadi "ketuhanan yang maha esa" karena bersifat meluas dan terbuka bagi bangsa Indonesia mengingat Indonesia adalah negara persatuan dan kesatuan bagi berbagai macam bangsa yang meliputi ras, golongan, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga melalui sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain maka dapat terwujudnya Indonesia menjadi kuat dan kokoh untuk bersatu bersama.
Selain itu, perubahan pada isi alinea keempat ini juga merupakan hasil dari musyawarah yang adil oleh pihak islam maupun wakil non-islam yang terlibat untuk memperbaharui UUD 1945 Negara Indonesia lebih baik sesuai dengan semboyan Negara Indonesia yaitu "Bhineka Tunggal Ika".
Jessica Surya Wijaya
3D/00000006505
Senin, 07.15
Hospitality Management
Terimakasih ibu Devi untuk materi yang sudah disampaikan melalui blog ini, setelah saya membaca artikel iini saya menjadi paham tentang piagam jakarta, UUD, dan para tokoh yang membuat indonesia berkembang, saya baru menyadari bahwa para pahlawan saat itu sangat ingin memajukan indonesia walaupun dengan perbedaan pendapat, walaupun berbeda pendapat mereka tetap mencari jalan tengah untuk mengambil keputusan tanpa ada percecokan. Dan saya juga kagum dengan para pahlawan karena mereka tidak mementingakan keegoisan mereka dan tidak mementingkan diri sendiri, karena dijaman sekarang ini orang-orang lebih mengutamakan keegoisan mereka dari pada kepentingan bersama, dan saya bersyukur karena para pahlawan sudah membangkitkan indonesia dari keterpurukan dan menjadikan indonesia lebih baik lagi, karena tanpa para pahlawan indonesia yang sekarang bukanlah indonesia yang merdeka. Dan perbedaan agama bukan berarti kita saling bermusuhan karena berbeda keyakinan, tetapi itu harus menjadikan kita satu karena harus saling tolong menolong antar manusia walaupun berbeda agama sekalipun. Dan perbedaan pendapat juga bukan berarti kita harus menyerang orang, tetapi dengan perbedaan pendapat dapat menemukan ide-ide dan mencari jalan keluar. dan kita harus selalu ingat semboyan bangsa indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu).
BalasHapusAveline Marsha Hermawan
00000006508
Kelas 3D
Hospitality Management
Terima kasih Ibu Devi atas materi ini , Saya rasa materi yang ibu tulis sangat lah berguna. Menurut saya , Bhineka tunggal ika itu belum begitu melekat di masyarakat, sila ke 3 Persatuan indonesia menjadi problematika yang cukup besar, Karena pembangun yang tidak merata membuat banyak gerakan2 untuk memisahkan diri dari indonesia. dan menurut saya, Sila ke 5 pun belum di wujudkan secara maksimal oleh pemerintahan sekarang .
BalasHapusUntuk membangun Bangsa ini dengan ideologi Pancasila di butuhkan waktu yang tidak sebentar, butuh2 kajian2 dan usaha untuk mewujudkan negara yang ideal bagi seluruh bangsa nya
Randy setiadi
00000009556
Kelas 3e
Perhotelan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih bu devi atas blog yang telah ibu berikan, saya setuju bahwa para tokoh telah memberikan pelajaran yang berharga bagi kita dengan proses perumusan pancasila yang dilakukan mereka dan semua itu mereka lakukan dengan penuh nilai perjuangan serta diliputi dalam semangat kebersamaan. Dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara juga ada nilai-nilai juang, dan sebagai warga negara yang baik kita harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari kita, para pejuang tersebut memiliki jiwa dan semangat kejuangan yang tinggi untuk memerdekakan bangsa kita. Jika kita lihat patung/gambar burung garuda, pada bagian pita yang dicengkeram burung garuda tertulis “Bhinneka Tunggal Ika”. Yang artinya, meskipun berbeda-beda, kita adalah satu. Meskipun ada perbedaan-perbedaan, hal itu bukan menjadi penghalang bagi kita untuk bekerja sama, tolong-menolong, dan hidup rukun. Maka dari perbedaan-perbedaan tersebut itulah yang menjadikan kita perlu saling mengenal, saling menghormati, menolong, dan bekerja sama. Kita juga harus memiliki jiwa dan semangat kejuangan yang dimiliki oleh para pejuang itu.
BalasHapusNatacia Farin
00000005897 / 3D
Senin, 07.15
Hospitality Management
terima kasih ibu devi atas tugas yang sudah ibu berikan untuk saya, dengan membaca bloq ini wawasan saya bertambah, seperti yang ibu tuliskan"Pasal 6 ayat 1,’ Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam’, kata ‘dan beragama Islam’ dicoret." saya ingin bertanya berarti sekarang bukan hanya orang islam yang bisa dan harus menjadi presiden? dan wawasan lain yang bisa saya dapat juga adalah ada beberapa kata yang baru saya pernah lihat seperti "Chauvunisme" dan menurut saya yang dibilang oleh Soekarnoe itu benar karena seharusnya Indonesia itu harus sebagai kesatuan yang bulat bukan "Chauvinisme" (suatu kesetiaan kepada pihak atau keyakinan tanpa mau mempertimbangkan pandangan lain sebagai alternatif.)
BalasHapusKaleb Christianto
00000006704 / 3D
Senin, 10.07
Hospitality Management
Terimakasih Ibu Devi atas materi yang disampaikan dalam blog ini :)
BalasHapusPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dikatakan merupakan harga mati bangsa ini. Selaras dengan itu sidang BPUPKI dan PPKI mengingatkan kita bagaimana pahlawan-pahlawan reformasi berjuang atas harga mati tersebut, apabila tidak ada kesatuan antara golongan nasionalis dengan golongan agamis di bangsa ini mungkin sudah terjadi perpecahan yang besar. Namun soekarno yang menjabat sebagai bapak presiden indonesia pertama pada waktu itu mengusulkan agar perbedaan agama, suku, ras, dan budaya tidak menjadi hambatan untuk roda perjalanan bangsa ini melainkan perbedaan tersebut menjadi pendorong kesejahteraan bangsa ini kedepannya.
maka dari itu saya sangat setuju, bahwa perbedaan bukanlah penghambat tetapi harusnya perbedaan bisa dijadikan dorongan dan motivasi satu sama lain secara individu untuk lebih baik lagi.
walaupun banyak perbedaan tetapi tetaplah satu, yaitu Indonesia.
Lusiana hendrika
3D / 00000005777
Senin, 07:15
Hoapitality Management
Terima kasih Bu Devy atas materi yang diberikan di dalam blog ini. Saya setuju dengan pendapat para tokoh seperti Soekarno, Soepomo, dan Mohammad Hatta tentang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Memang sebagian besar rakyat Indonesia memeluk agama Islam, tetapi Indonesia tidak dapat disebut “Negara Islam” karena Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, dan kebudayaan serta keyakinan yang berbeda-beda pula. Kita juga mengenal semboyan negara kita yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Motto tersebut sangat penting dalam mengambil sebuah keputusan, karena Indonesia bisa bermusyawarah dan bermufakat dengan mengemukakan pendapat mereka secara bebas sehingga hasil keputusan itu merupakan hasil persetujuan dan kesepakatan bersama. Dan jika hal ini dapat dilakukan oleh para penerus bangsa tentunya Indonesia akan tetap bersatu tanpa ada perpecahan diantara sesama rakyat Indonesia.
BalasHapusElvira Chiquita/3D
00000005292
Senin 7,15
Hospitality Management
Terimakasih Bu Devy, atas materinya yang sudah disampaikan lewat blog ini. Saya setuju dengan pendapat-pendapat Bu Devy, karena kita tahu bahwa arti dari Bhineka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu yang dapat ditemukan pada burung garuda Indonesia. Namun banyak sekali masyarakat tidak mau memahami sekali lagi arti dari Bhineka Tunggal Ika tersebut, sehingga membuat masyarakat tetap membeda-bedakan suku,ras dan terutama pada agama, mungkin memang kebanyakan masyarakat Indonesia adalah memeluk agama Islam, namun jika mereka masih membeda-bedakan agama yang dimiliki setiap masyarakat, maka Bhineka Tunggal Ika sendiri tidak berguna jika tidak dijalankan. Maka dari itu kita tidak diperkenankan untuk membeda-bedakan satu sama lain, agar Indonesia menjadi terlihat sebagai Negara yang akur tanpa ada masalah karena mempunyai Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Bukan hanya itu, tetapi kita harus mau menerima dari kekurangan ataupun kelebihan dari setiap perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia, kita harus mau saling membantu ataupun menolong sesama meskipun mereka mempunyai perbedaan agama, bukan berarti hanya yang beragama Islam saja yang patut dibantu jika membutuhkan, melainkan semua agama ataupun ras dan suku yang berbeda-beda, dan kita harus selalu ingat bahwa kita tinggal di Indonesia, yang mempunya banyak perbedaan, sehingga selalu ingatlah pada Bhineka Tunggal Ika.
BalasHapusCindy/3D
00000005755
Senin 7:15
Hospitality Management
Terima kasih Bu Devy atas materi yang di sampaikan dalam blog ini. saya setuju kata Syaria'at islam di hapuskan dalam piagam jakarta, karena indonesia bukan negara islam, dan bnyak agama lain yang dianut oleh rakyat indonesia. indonesia mempunyai semboyan bhineka tunggal ika yang berarti berbeda-beda tetap satu, indonesia terdiri banyak suku ,ras, agama, agar indonesi tetap bisa bersatu dan tidak terpecah kita harus menghargai dan toleransi terhadap suku, agama, ras yang orang lain anut agar tidak terjadi perpecahan , konflik , dan pertikaian .
BalasHapusJason Chrisjayadi / 3D
00000005061
Senin 7.15
Hospitality Management
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut saya pribadi dalam kebhinekaan negara Indonesia memang harus beranggapan bahwa untuk mendirikan negara Indonesia yang sesuai dengan keiistimewaan sifat dan corak masyarakat. Negara ini harus berdasarkan negara berintegralistik,negara yang bersatu dalam rakyatnya bukan dalam negara yang didominasi oleh suatu suku ataupun agama yang mayoritas dalam sebuah negara.
BalasHapusAlbertus Reinaldo/3D
00000008778
Senin 7.15
Hospitality Management
Terima kasih kepada Ibu Devi atas materi yang diberikan. Saya setuju dengan pendapat Moehammad Hatta mengenai negara persatuan nasionalis. Karena seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki beragam suku, ras, agama dan bahasa yang semuanya bersatu karena adanya "Bhinneka Tunggal Ika". Berbeda tetapi satu, sangatlah penting dalam membangun suatu negara. Dengan menerima berbagai perbedaan, Indonesia bisa mencapai kemerdekaannya.
BalasHapusSaya juga setuju dengan pendapat Soekarno mengenai dasar negara Indonesia. Semua itu sangat membantu pencapaian persatuan masyarakat Indonesia sehingga kemerdekaan Indonesia pun dapat tercapai.
Semua itu membuat Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat,
Vivin Melinda / 3D
00000006758
Senin 07.15
Hospitality Management
Terima kasih kepada Ibu Devi atas materi yang diberikan. Saya setuju dengan di hapusnya Syaria'at Islam di hapuskan dari Piagam Jakarta. Walaupun Banyak sekali orang Indonesia yang beragama Muslim, Indonesia juga masih mempunyai banyak ras,agama, bahasa, dan lain", dan dengan dengan adanya Syaria'at Islam di Piagam Jakarta akan bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika(Berbeda-beda tetapi tetap satu)
BalasHapusIvan Saputra/3D
00000009974
Senin 08:11
Hospitality Management
Dengan melihat kembali tentang bagaimana bentuk negara Indonesia diperjuangkan oleh banyak pihak saya merasa Indonesia telah mencapai ke-Bhineka-a yang berbunyi "berbeda-beda tetapi tetap satu, dimana adanya perjuangan untuk menyetarakan antara ras,agama,adat,suku sehingga mencapai hasil yang dapat mencakup perbedaan-perbedaan yang ada di negara kita. Contoh lainnya dari pembentukan dasar negara dari bentuk negara yang ada beberapa pihak usulannya lebih mengedepankan tentang Islam, namun disisi lain ada pihak yang mengusulkan agar kata Islam tersebut dihilangkan dan diganti dengan kalimat yang mencakup semua agama di Indonesia. Dari hal tersebut dapat disimpulkan dengan kesepakatan bersama kita dapat menjadikan segala perbedaan tetap satu, dan dengan apa yang telah mereka capai telah membangun persatuan di Indonesia dan tercapailah kemerdekaan bagi bangsa kita, Indonesia.
BalasHapusRaudella Oktosia/3D
00000005356
Senin 07.15
Perhotelan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih Bu Devy atas artikel yang ibu sampaikan lewat blog ini.
BalasHapusSaya setuju dengan pernyataan ibu mengenai ke-bhineka-an dalam negara Indonesia, di negara Indonesia ini terdapat banyak suku, agama, bahasa, adat istiadat, dan bangsa Indonesia membutuhkan sesuatu untuk mempersatukan itu semua. Munculah semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, arti dari Bhinneka Tunggal Ika ini sendiri adalah "berbeda-beda tetapi tetap satu". Dengan adanya semboyan itu, kita semua bangsa Indonesia bisa mempersatukan visi/misi terhadap negara Indonesia, mempersatukan tujuan agar bangsa Indonesia menjadi negara maju, mempersatukan pikiran agar bangsa Indonesia kompak dan adil dalam mengambil keputusan yang menyangkut negara Indonesia dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika ini juga sangat berperan dalam mengambil keputusan yang menyangkut persoalan negara ini, sebagai contoh yang sudah tertulis dalam artikel ketika Mohammad Hatta mengajak Ki Bagus Hadikusuma, Abdul Wahid Hasjim, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Hasan pada tanggal 18 Agustus 1945 untuk membicarakan perbedaan prinsip antara golongan nasionalis dan agama, dan akhirnya dilakukanlah 4 perubahan yang akan diubah dalam UUD 1945.Mereka membuat keputusan perubahan dengan cara musyawarah dan mufakat. Contoh diatas mengajarkan kita walaupun kita mempunyai perbedaan dengan orang lain, ingatlah semboyan negara kita agar kita mempunyai tujuan yang sama dalam memajukan bangsa kita, bangsa Indonesia.
Michelle Christian/ 3D
00000009599
Senin, 07:15
Hospitality Management
Setelah membaca materi diatas, saya setuju dengan adanya penghapusan menjalankan syariat Islam dalam sila pertama Pancasila. Indonesia merupakan negara yang memiliki ras, agama, suku bangsa yang berbeda sehingga Pancasila sebagai ideologi bangsa tidak bisa hanya berfokus pada satu agama saja. Kita tahu bahwa mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam, namun setiap manusia memiliki haknya sendiri dalam beragama. Selain itu, Indonesia juga memiliki semboyan yang berbunyi "Bhinneka Tunggal Ika" dimana semboyan itu berartikan bahwa meskipun Indonesia memiliki ras, agama, budaya, dan bahasa yang berbeda, masyarakatnya harus tetap bersatu untuk mencapai cita-cita negara. Justru dengan adanya perbedaan ini seharusnya negara Indonesia bisa menjadi lebih kuat. Memang tidak mudah untuk menerima perbedaan yang ada, oleh karena itu kita harus memulainya dari diri kita sendiri untuk bisa bertoleransi kepada sesama. Apabila seluruh warga Indonesia bisa bertoleransi maka kita pun akan hidup dengan rukun, damai, dan sejahtera tanpa mempermasalahkan lagi adanya perbedaan.
BalasHapusStella Felita/3D
00000005344
Senin, 07.15
Hospitality Management
Setelah saya baca blog bu Devy, saya dapat simpulkan bahwa dari awal terbentuknya Indonesia sudah terjadi banyak perubahan dalam struktur dan badan Bangsa kita ini, sebagaimana bisa dilihat banyaknya perbedaan yang ada di negara ini, sehingga menimbulkan banyak pendapat. Sebagai contoh perubahan syariat Islam pada piagam jakarta. Semua itu disatukan oleh semboyan yang masih dipegang oleh negara multikultural ini yaitu Bhinneka Tunggal Ika dan dasar negara kita yaitu Pancasila. Sehingga negara ini masih kokoh mempertahankan budaya tanpa terpecah belah walaupun kesempurnaan dan kesadaran filosofi tersebut kadang belum tercapai sepenuhnya.
BalasHapusCindy Clara / 3D
00000009981
Perhotelan
Senin, 7.15, F608
Dari materi yang telah diberikan, saya mengambil kesimpulan bahwa:
BalasHapusNegara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda-beda. hal inilah yang menyebabkan bahasa, paham, ataupun sudut pandang dari masyarakatnya menjadi berbeda-beda. Tanpa adanya dasar negara, makanya negara yang dibentuk tidak memiliki patokan atau gambaran bagaimana suatu negara harus bersikap, dsb. Bhineka memiliki arti beraneka ragam. kata-kata tersebut kemudian diadopsi oleh para leluhur kita sebagai semboyan dari negara ini, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Ke-bhineka-an kemudian dijadikan sebagai dasar negara karena tanpa adanya rasa hormat dan saling mengerti atau mau memahami keberagaman di antara sesama itulah dapat tercipta negara Indonesia yang masyarakatnya mampu hidup rukun, tentram, dan saling berdampingan.
Theresa Floresta Sonia / 3D
00000005175
Senin, 07.15
Hospitality Management
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih bu Devy atas materi yang sangat bermanfaat ini.
BalasHapuspendapat dari Abdul Kahar Muzakkir yang berkata bahwa "Indonesia mayoritas beragama Islam, sehingga hukum dasar negara harus berdasarkan syaria’at Islam". saya tidak setuju dengan pendapat beliau, sebab di Indonesia tidak dapat menerapkan Undang-Undang Syari'at Islam Karena Indonesia memiliki kekayaan akan suku,budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda. namun dari perbedaan tersebut kita harus dapat saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada sehingga kita sebagai masyarakat indonesia dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama yaitu untuk memajukan kesejahteraan umum, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Angel / 3D
00000004731
Hospitality Management
Terima kasih atas materi yang telah Bu Devy share d blog ini. Setelah saya baca, saya kagum betapa gigihnya pahlawan kita dulu berusaha untuk memperjuangkan dan mempersatukan negara kita Indonesia, dan mereka sangat menjunjung musyawarah dan mufakat. Saya kagum membaca nya dan tidak menyangka bisa menghasilkan konsep yang begitu baik dan hebat. Menurut saya Bhinneka Tunggal Ika memang sudah cocok dengan negara kita yang terdiri dari banyak kepulauan dan juga memiliki banyak ras,suku dan agama, walaupun untuk sekarang saya merasa rasa persatuan sudah berkurang antara satu dengan yang lainnya. Terima kasih.
BalasHapusAgnes Wanga (3D)
00000006084
Hospitality Management
Senin, 7.15
F608